jpnn.com, BEKASI - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, setelah fokus membangun infrastruktur, pemerintah akan fokus meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada tahun 2019.
Untuk mengimplementasikan program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan melatih sebanyak 588.069 orang dan sebanyak 526.189 orang disertifikasi.
BACA JUGA: Menaker Hanif Meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi PMI
"Kebutuhan kita adalah SDM berkualitas dalam jumlah relatif memadai dan tersebar merata di berbagai daerah. Itu tantangan kita pada tahun 2019," kata Menteri Hanif dalam sambutannya saat membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahun 2019 di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/1).
Pembukaan PBK tahap I tahun 2019 kejuruan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknik Elektronika, Refrigeration, Pariwisata merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang direncanakan 8 tahap di tahun 2019 ini, dihadiri Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono, Wakil Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Miftakul Azis dan Kepala BBPLK Bekasi Helmiaty Basri.
BACA JUGA: Calon Pekerja Migran Harus Ingat 4S
Hanif Dhakiri mengatakan, pembukaan PBK tahap I Tahun 2019 ini sekaligus menandai dimulainya pelatihan-pelatihan kerja dari berbagai kejuruan di seluruh BLK Indonesia. PBK ini bisa menjadi media dalam rangka meningkatkan kualitas karakter maupun menambah kompetensi sesuai dengan kejuruan yang diminati
"Hal ini merupakan bentuk komitmen Kemnaker dan concern pemerintah di tahun 2019 untuk menggenjot pembangunan SDM dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja, " ujarnya.
BACA JUGA: Kemnaker Dorong Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing
Dalam kesempatan tersebut, Hanif mengajak peserta PBK tampil sebagai pribadi yang unggul atau di atas standar dalam menghadapi persaingan. Karena kalau tampil di atas standar pasti menang. Namun kalau tampil standar-standar saja, bisa menang bisa kalah dan kalau tampil di bawah standar sudah pasti kalah.
"Anda semua wajib hukumnya tampil sebagai pribadi di atas standar agar bisa menang dalam persaingan. Caranya anda harus belajar dan bekerja dibatas standar juga," katanya.
Sementara Bambang Satrio Lelono dalam laporannya mengatakan PBK merupakan suatu pendekatan pelatihan yang lebih spesifik dan terukur. PBK lebih memberikan banyak praktik yakni 70 persen dan sisanya 30 persen teori agar peserta pelatihan akan menjadi terampil dan mahir menguasai bidang yang dipilihnya," ujarnya.
Dikatakan Bambang PBK dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja dari peserta yang berlatih di BBPLK Bekasi serta terciptanya SDM dalam hal ini calon tenaga kerja yang berdaya saing sehingga siap memasuki pasar kerja maupun untuk usaha mandiri. Kegiatan PBK tahap I tahun 2019 diikuti 752 orang yang terdiri dari NonBoarding 25 paket (400 orang) dan Boarding 22 paket ( 352 orang). (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker: Generasi Muda Harus Responsif Terhadap Perubahan
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh