jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah mempercepat revitalisasi Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Balai K3) yang ada di Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyampaikan revitalisasi Balai K3 dilakukan karena perannya sangat penting dalam memberikan perlindungan aspek keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja.
BACA JUGA: Kemnaker Terima 2.114 Laporan Soal THR, Ini Pengaduan yang Banyak Disampaikan
"Kemnaker tengah melakukan revitalisasi, salah satunya di Balai K3 Samarinda," kata Menaker Ida Fauziyah saat meninjau Balai K3 Samarinda, Kamis (21/4).
Menaker Ida menyampaikan lab khusus K3 akan dibangun dengan fungsi pengujian keselamatan kerja, kerja di ketinggian dan ruang terbatas.
BACA JUGA: Kemnaker Bagikan Ratusan Paket Ramadan, Satpam Hingga Tukang Sampah Kebagian
"Harapannya balai K3 ini dapat menjadi pusat pengetahuan di bidang K3 dan sekaligus menunjang pembangunan IKN," ujarnya.
Dia menjelaskan saat ini upaya yang terus dilakukan Kemnaker dalam merevitalisasi Balai K3, di antaranya revitalisasi Balai K3 secara komprehensif, revitalisasi peralatan uji K3, dan revitalisasi pengembangan laboratorium keselamatan kerja.
BACA JUGA: Kemnaker Perbarui Senarai Negara Penempatan PMI, Lihat Perinciannya
"Alhamdulillah Kementerian PPN atau Bappenas telah menyetujui usulan kebutuhan anggaran guna merevitalisasi Balai K3, yaitu untuk pengembangan SDM, penyediaan peralatan pengujian K3, serta pembangunan sarana dan prasarana," kata Ida.
Balai K3 yang dimiliki Kemnaker ini, lanjut Ida, merupakan satu-satunya yang ada di seluruh kementerian dan seharusnya menjadi program keunggulan.
"Saya melihat potensi di Balai K3 ini sangat besar, maka dari itu kami coba untuk memulai pendekatan melalui skema G to G dengan negara lain, baik dari sisi pengembangan sarana dan prasarana maupun dari sisi kurikulum yang menyesuaikan standar Internasional," paparnya.
Menurut Menaker, revitalisasi Balai K3 ini sangat penting, apalagi isu K3 termasuk salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia 2022, yakni adapting labour policies for a more effective protection and increased resilience of all workers.
"Untuk isu ini pada Employment Working Group II ini, kami akan membahas lebih lanjut suatu langkah pelindungan bagi para pekerja dalam periode recovery dan era otomasi," pungkas Menaker. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi