Kemnaker Terus Matangkan Persiapan Penempatan Pekerja Migran ke Taiwan

Selasa, 09 November 2021 – 18:35 WIB
Dirjen Binapenta dan PKK Suhartono menghadiri pertemuan Joint Task Force Indonesia - Taiwan secara virtual di Bekasi, Selasa (9/11). Foto: Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mematangkan persiapan penempatan pekerja migran ke Taiwan.

Salah satuya melalui pertemuan secara virtual bersama BP2MI, KDEI, Pemerintah Taiwan, dan The Taipei Economic and Trade Office (TETO).

BACA JUGA: Timwas PPMI DPR Dorong Sinergi Pusat dan Daerah Tangani Pemulangan Pekerja Migran

"Pertemuan ini sangat penting bagi kedua pihak, baik Indonesia maupun Taiwan untuk terus mematangkan skema penempatan dan pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan," ungkap Dirjen Binapenta dan PKK Suhartono pada pertemuan Joint Task Force Indonesia - Taiwan secara virtual di Bekasi, Selasa (9/11).

Suhartono menyampaikan pada pertemuan tersebut disampaikan terkait upaya dan progres yang telah dicapai Pemerintah Indonesia untuk memenuhi beberapa persyaratan Otoritas Taiwan, yaitu angka pertambahan kasus Covid-19 harus 5 ribu per hari selama 7 hari.

BACA JUGA: Kemnaker Upayakan Pemulangan Pekerja Migran Maulana yang Ditangkap Imigrasi Kamboja

Selain itu, menitikberatkan pada perbaikan pedoman pencegahan wabah, yaitu tes PCR untuk calon PMI sebelum diproses pada kantor perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) atau Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN) dan dilakukan tes PCR kembali 3 hari sebelum keberangkatan ke Taiwan serta karantina 1 orang per kamar.

Pemerintah Indonesia juga melakukan pengecekan lapangan kepada P3MI atau BLK-LN dengan berkoordinasi bersama TETO untuk memastikan lembaga penempatan tersebut sudah mematuhi protokol kesehatan.

BACA JUGA: Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Ditelantarkan di Tengah Laut Saat Menuju Malaysia

Poin berikutnya menunjuk 50 rumah sakit atau laboratorium pelaksana polymerase chain reaction test (PCR Tes).

"Kami juga ingin menyampaikan kepada Otoritas Taiwan terkait progres pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 oleh Pemerintah Indonesia," sebut Dirjen Suhartono.

Dia menyampaikan per 7 November, sebanyak 204 juta warga negara Indonesia telah menerima vaksin Covid-19, dan tentunya termasuk pekerja migran dan calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).

"Angka tersebut hampir mencapai target Pemerintah Indonesia, yaitu sejumlah 208 juta untuk mencapai herd immunity di tingkat nasional," ujarnya.

Suhartono menambahkan saat ini pihaknya sedang dalam proses verifikasi implementasi dan asistensi SOP kepada P3MI dan BLK-LN.

Terdapat P3MI yang telah dinyatakan siap, dan ada juga P3MI yang sedang mempersiapkan diri.

Untuk P3MI yang telah siap akan diberikan surat keterangan bahwa perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan administrasi berupa SOP internal dan tim pencegahan Covid-19, yang selanjutnya akan diserahkan kepada TETO.

"Dengan telah dipenuhinya beberapa persyaratan Otoritas Taiwan dan capaian pelaksanaan program vaksinasi kepada warga negara Indonesia oleh Pemerintah Indonesia, termasuk PMI dan CPMI, kami berharap Otoritas Taiwan dapat mempertimbangkan lebih lanjut untuk segera membuka kembali penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Taiwan," harapnya.

Sementara itu, Direktur Bina Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Kemnaker Rendra Setiawan menambahkan sebelumnya pada 4 Desember 2020 lalu, otoritas Taiwan melalui Ministry of Labor (MoL) resmi mengumumkan pelarangan PMI masuk Taiwan seiring dengan tingginya angka positif Covid-19 di Indonesia.

Atas dasar itu juga, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan mengambil kebijakan untuk menutup sementara penempatan PMI yang akan ditempatkan ke Jepang dan Taiwan melalui Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/1/PK.02.03/I/2021 tentang Proses Penempatan PMI ke Jepang dan Taiwan.

"Perlu kami sampaikan bahwa pemerintah Indonesia saat ini telah mendapatkan respon positif dari otoritas Taiwan sebagai dasar pertimbangan pembukaan ke negara penempatan," ungkap Dirjen Rendra.

Sebagai informasi, ada 6.000 lebih PMI yang tertunda keberangkatannya ke Taiwan akibat CovOid-19.

Kemnaker telah melakukan hal-hal yang menjadi atensi otoritas Taiwan, baik dari revisi SOP P3MI dan LPK-LN, tes PCR untuk calon pekerja migran, karantina ketat, dan cek fisik P3MI atau LPK-LN. (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Baik dari Kemnaker soal Penempatan PMI ke Korsel


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler