Kemnaker Ungkap 5 Strategi Sistem Informasi Pasar Kerja, Salah Satunya Memperkuat Kadin

Selasa, 19 Juli 2022 – 21:37 WIB
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi (dua dari kiri) hadir membuka sosialisasi dan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi di Makassar, Selasa (19/7). Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi mengungkapkan lima strategi nasional pengembangan sistem informasi pasar kerja dan layanan informasi pasar kerja.

Salah satunya memperkuat peran Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.

BACA JUGA: Sekjen Anwar Sanusi Beber Upaya Kemnaker Atasi Kesenjangan Teknologi Digital di Pedesaan

"Layanan sistem informasi pasar kerja yang optimal dan terintegrasi dengan data industri akan membantu KADIN dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasi," kata Sekjen Anwar Sanusi saat membuka sosialisasi dan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi di Makassar, Selasa (19/7).

Sekjen Anwar menjelaskan optimalisasi sistem informasi pasar kerja akan menghasilkan data yang dapat membantu menyiapkan tenaga kerja yang siap terserap industri, salah satunya pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

BACA JUGA: Geber Persiapan Pertemuan IMT-GT, Kemnaker Gelar Rakor di Bandar Lampung

"Melalui sistem informasi pasar kerja nasional ini, kami optimistis ke depan dapat memiliki forecasting demand tenaga kerja yang tepat, sehingga dapat mempersiapkan supply tenaga kerja lebih dini,” ujarnya.

Berdasarkan Pasal 2 Perpres 68 Tahun 2022, revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi bertujuan meningkatkan akses, mutu, dan relevansi penyelenggaran pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

BACA JUGA: Pesan Penting dari Sekjen Anwar Sanusi untuk Pengelola Keuangan Negara di Kemnaker

"Tujuan lainnya yakni mendorong pembangunan keunggulan spesifik di masing-masing lembaga pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi sesuai potensi daerah dan kebutuhan pasar kerja," terang pria yang baru saja meraih gelar profesor dari Universitas Brawijaya Malang itu.

Sekjen Anwar Sanusi menambahkan strategi pengembangan informasi pasar kerja dan layanan informasi pasar kerja lainnya, yakni membangun sistem informasi pasar kerja mutakhir dan komprehensif dalam menggambarkan struktur tenaga kerja, karakteristik tenaga kerja, persediaan dan kebutuhan tenaga kerja secara komprehensif.

Strategi ketiga, yaitu terwujudnya sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi yang sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi vokasi berbasis spesialisasi dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Kemudian strategi keempat, yaitu terwujudnya pelatihan vokasi yang berbasis kompetensi sesuai kebutuhan pasar kerja.

"Kelima, monitoring dan evaluasi efektivitas pelaksanaan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi," sebut Sekjen Anwar Sanusi. (mrk/jpnn)

 

 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler