Kena Limbah Panas Berbahaya, Ahmad Dhani Alami Luka Bakar

Minggu, 15 September 2019 – 07:01 WIB
Ahmad Dhani kena limbah berbahaya. Foto : Pojokpitu

jpnn.com, TUBAN - Limbah misterius dibuang sembarangan di kawasan pemukiman warga dan hutan jati Kabupaten Tuban, Jatim. Gundukan serbuk mirip pasir itu sangat berbahaya, karena menyimpan bara panas yang bisa membakar kulit.

Limbah ini mengakibatkan Ahmad Dhani, seorang bocah 12 tahun di mengalami luka bakar. Ahmad kini terpaksa harus menjalani perawatan intensif di ruang Isolasi Puskesmas Plumpang, Kabupaten Tuban.

BACA JUGA: Limbah Konveksi Batik Mencemari Kali Cimatuk

Menurut Sulastri ibu korban, luka bakar pada kedua tangan dan kakinya tersebut disebabkan limbah misterius yang dibuang di tepi jalan menuju rumahnya. Ahmad yang pulang sekolah berjalan kaki tidak mengetahui gundukan mirip pasir.

"Dia bermain di sekitar gundukan dan terjatuh," ujar Sulastri.

BACA JUGA: Ratusan Kontainer Bermuatan Sampah dan Limbah Beracun Masuk Lagi ke Batam

Seketika kedua tangan dan kaki korban melepuh mengalami luka bakar. Warga yang melihat langsung menolong korban, dan membawanya ke Puskesmas.

Sementara itu, Imam Zarkasi dokter puskesmas mengatakan, korban mengalami luka bakar antara 10 hingga 20 persen.

BACA JUGA: Waduh, Ratusan Karung Limbah Sengaja Dibuang ke Bibir Pantai

Korban sudah dirawat tiga hari di Puskesmas. Selanjutnya, jika tidak ada perkembangan, korban akan dirujuk ke rumah sakit umum daerah setempat.

Sunarto, Kades Sumberagung mengatakan, tak ada yang tahu asal usul gundukan serbuk halus mirip pasir ini tiba-tiba berada di lokasi.

Diduga limbah panas ini dibuang oknum tak bertanggungjawab pada malam hari.

"Diketahui terdapat tiga titik gundukan. Satu di kawasan pemukiman, satu lagi di tepi jalan raya, dan satu lainnya di kawasan hutan jati. Keberadannya sangat meresahkan masyarakat, karena sudah melukai dua bocah," kata Sunarto.

Warga berharap, aparat kepolisian mengusut tuntas pembuangan limbah misterius berbahaya ini. Guna kepentingan penyelidikan, salahsatu gundukan telah dipasang garis polisi. (pul//pojokpitu/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler