jpnn.com, BOGOR - Musim kemarau membuat warga dan petani di Desa Gintung Cilejet, Kecamatan Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat, terpaksa memanfaatkan air Kali Cimatuk.
Salah satu warga Desa Gintung Cilejet Nurjaya (43) mengatakan, untuk sementara pihaknya sedang berupaya berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Gintung Cilejet agar mengirim bantuan air bersih. Tetapi hingga kini belum ada respons.
BACA JUGA: Dhaivina Imelda Dikabarkan Hilang
"Sekarang untuk menyiram tanaman, kami terpaksa menggunakan air dari Kali Cimatuk yang diduga tercemar limbah tekstil konveksi batik. Sebetulnya, warga menginginkan pengelola batik membuat penampungan yang memadai dan tidak membuang limbahnya ke dasar kali,” ujarnya.
BACA JUGA: Kali Tercemar Limbah, Banyak Ikan Sapu-Sapu Mati
BACA JUGA: Siapa Buang Bayi di Depan Warung Soto?
Sementara itu, Pjs Kepala Desa (Kedes) Gintung Cilejet Maman Suherman menuturkan bahwa Kali Cimatuk tercemar limbah karena keberadaan perusahaan.
”Ada 19 RT, 5 RW yang mengalami kekeringan. Sekarang karena air kalinya seperti itu, mereka ada yang ke MCK umum (sumur bor satelit),” tuturnya.
BACA JUGA: Audri, Kamu di Mana, Mama Kangen...
Dia menegaskan, Kali Cimatuk yang tercemar limbah sudah tidak layak digunakan warga, tapi pencemaran limbah batik ini baru dugaan. Padahal pabrik batik itu sudah disegel oleh Satpol PP Kabupaten Bogor.
”Saya meminta perusahan batik itu membuat sumur resapan, jangan membuang limbahnya ke Kali Cimatuk, supaya tidak ada pencemaran seperti sekarang. Kami sudah melaporkan dengan mengirim surat ke perusahaan batik berdasarkan keluhan dari masyarakat sekitar,” katanya. (nal/pkl2/c)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaki Kanan Wanita Ini Putus Usai Terlindas Kereta Jurusan SukabumiâBogor
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti