jpnn.com, JAKARTA - Operasi Zebra Semeru 2017 di Kabupaten Malang diwarnai dengan aksi protes pengendara ketika hendak ditilang polisi.
Alasannya, bukan kewenangan polisi untuk menindak karena telat membayar pajak kendaraan.
BACA JUGA: Perempuan Cantik Rambut Terurai Gagal Merayu Polantas
Operasi Zebra Semeru 2017 dilaksanakan secara gabungan di Kabupaten Malang, kemarin pagi.
Operasi melibatkan petugas Satlantas Polres Malang, polisi militer, Dishub serta pihak Kejaksaan Negeri Kepanjen dan Pengadilan Negeri di jalur lingkar barat, Jalibar Kepanjen pada Kamis pagi.
BACA JUGA: Razia, 230 Pemotor Ditilang di Depan Terminal
Dalam operasi hampir 2 jam, petugas menilang sedikitnya 121 pengendara yang rata-rata tidak dilengkapi surat kendaraan.
Mereka langsung sidang di tempat oleh petugas kejaksaan dan Pengadilan Negeri Kepanjen.
BACA JUGA: Operasi Zebra, Pelanggar Didominasi Pengendara Sepeda Motor
Namun, seorang pengendara asal Tumpang bernama Muhammad Deni masih ngotot kepada hakim Pengadilan Negeri dan jaksa saat akan sidang di tempat.
Deni bersikukuh tidak mau ditilang hanya gara-gara telat membayar pajak kendaraan.
Deni berkeyakinan bukan kewenangan petugas untuk menilang mereka yang telat membayar pajak.
Anak pengacara ini terus mengucapkan pasal-pasal yang diketahuinya.
Namun, petugas tidak gentar atas argumen Deni. Petugas tetap melakukan tilang kepada Deni.
Dia harus membayar denda Rp 120 ribu. Hakim beralasan diundang Satlantas Polres Malang. Mereka hanya menjalankan tugas untuk menyidangkan segala bentuk pelanggaran.
Ipda Ahmad Taufik, Kaur Mintu Satlantas Polres Malang mengatakan, Operasi Zebra Semeru sudah menilang sebanyak 121 kendaraan.
Para pelanggar harus mengikuti sidang di tempat dengan hakim dari PN Kepanjen dan penuntut dari Kejaksaan Negeri Kepanjen. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa STNK dan Pajak Mati, Mobil Dinas Terjaring Operasi
Redaktur & Reporter : Natalia