Kena Penyekatan, Anggota Dewan Marah-Marah dan Sebut Kebijakan Salah, Hemm

Jumat, 16 Juli 2021 – 20:39 WIB
Anggota dewan yang marah-marah saat kena penyekatan. Foto: dok radar lombok

jpnn.com, MATARAM - Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang menyesalkan keributan antara anggota DPRD NTB, H Najamudin Mustofa, dengan polisi yang menjaga pos penyekatan Gerimax.

Insiden tersebut terekam jelas lewat video berdurasi 3 menit 41 detik yang viral di media sosial.

BACA JUGA: Melihat Friska di Kamar Mandi, Robi Berteriak Sejadi-jadinya, Warga Sontak Heboh

Peristiwa di pos penyekatan Gerimax itu terjadi Kamis siang, sekitar pukul 10.30 Wita.

Kronologisnya, anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) datang dari Lombok Timur menggunakan Kijang Innova warna hitam yang dikendarai sopirnya.

BACA JUGA: Pajero Sport Hantam Tiang LRT dan Penjual Pempek, Brak..,Tak Berbentuk

Lalu disetop petugas di pos penyekatan Gerimax. Petugas meminta sopir menurunkan kaca dan menanyakan sudah divaksin atau belum.

Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD NTB tersebut yang duduk di kursi tengah langsung turun dan memprotes tindakan petugas gabungan pos penyekatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

BACA JUGA: Anggota Dewan Dukung Vaksin Berbayar, Alasannya Menyebut Soal Akses

Anggota dewan itu menolak diperiksa dan divaksin, dan sempat cek-cok sehingga mengganggu aktivitas pemeriksaan di pos.

Najamudin juga menuding petugas melaksanakan tugas yang tidak diketahui. Dia mengatakan, memerintahkan warga putar balik di pos penyekatan adalah kebijakan yang salah.

"Salah kebijakan ini, saya anggota DPRD, rekam dia,” kata Najamudin dalam sebuah video yang viral.

Atas kejadian tersebut, menurut Martawang, seharusnya anggota dewan memberi conroh yang baik.

“Mari bersama-sama menjadi contoh yang baik untuk memberikan angin sejuk yang membahagiakan bagi warga masyarakat,” kata dia, Jumat.

Sebagai pemimpin, tambah dia, sikap anggota dewan itu harus memberikan tauladan yang baik. Terlebih upaya yang sedang digiatkan pemerintah diambil atas pengetahuan ilmiah (analisa scientific) dan akademis.

“Maka langkah-langkahnya pun pasti dalam koridor yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Martawang.

Senada itu, Kapolresta Mataram, Kombes Pol Heri Wahyudi turut menyesalkan kejadian tersebut.

Namun, dia menekankan kepada anggotanya yang bertugas tetap bersabar dan humanis.

“Lakukan pendekatan kepada masyarakat. Tidak emosional, walaupun anggota itu lelah dan capek. Tetap sebagai aparat keamanan menjaga kondisifitas dan tidak terbawa emo

si,” pungkas Heri. (gal/der/sal/radar lombok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-Detik Polisi Kejar Kapal Sabirin dan Junaidi, Banyak Tembakan, Bak Film Hollywood, Tegang!


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler