Kenaikan Harga BBM, Harus Disepakati Dua Kandidat Presiden

Sabtu, 31 Mei 2014 – 14:10 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ekonom Partai Demokrat, Ikhsan Modjo mengaku setuju dengan visi dua pasangan presiden Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta, yang telah dikemukakan dalam diskusi bertajuk 'Visi Energi Prabowo Vs Jokowi' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (31/5).

Seperti program yang digagas oleh Timses Prabowo-Hatta Bidang Energi, untuk mengurangi subsidi BBM dengan mekanisme menerapkan cukai dan pajak.

BACA JUGA: Hapus Subsidi Rumah Tapak, Kemenpera Fokus Rumah Murah

Ikhsan juga setuju dengan program Timses Jokowi-JK Bidang Energi yang bakal menghilangkan BBM secara bertahap, selama empat tahun dan menggantinya dengan energi baru terbarukan.

"Saya setuju dengan ide keduanya, dua-dua nya memiliki ide yang baik," ungkap Ikhsan dalam diskusi bertajuk 'Visi Energi Prabowo Vs Jokowi' di Cikini, Jakarta, Sabtu (31/5).

BACA JUGA: Pertahankan Keretek dari Ancaman Kampanye Antirokok

Soal kenaikan harga BBM menurut Ikhsan itu memang perlu dilakukan. Hanya saja ide untuk menaikkan harga BBM bersubsidi ini kerap menjadi komoditi politik.

Karenanya dia berharap kenaikan BBM ini bisa disetujui dan disepakati bersama.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Juga Sasar Rute Jakarta-London

"Jadi harus disetujui bersama kenaikan BBM ini. Kita kepingin kita (Indonesia) bisa move on. Karena, pakai cara pandang apapun (kenaikan harga BBM-red) tidak akan diterima. Ini enggak usah dijadiin komoditi politik, naikan saja lah," serunya.

Untuk itu, jika presiden mendatang serius untuk menghilangkan subsidi BBM di Indonesia. Menurut Ikhsan harus ada upaya nyata yang dilakukan pemerintahan baru, dengan memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang.

"Ada komitmen yang tidak abu-abu, bahwa harga BBM subsidi harus disesuaikan atau dinaikan," tukas dia. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkat Garuda Indonesia, Jakarta-Amsterdam 14 Jam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler