Pertahankan Keretek dari Ancaman Kampanye Antirokok

Sabtu, 31 Mei 2014 – 05:15 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Komunitas pengusaha keretek nasional berupaya mempertahankan produksi rokok keretek dalam negeri yang belakangan mulai goyah akibat kampanye antirokok. Melalui gerakan Tribute to Keretek, mereka berharap racikan rokok keretek yang sudah berkembang jadi tradisi turun temurun di tanah air tetap bertahan.

Pimpinan proyek Pesta Komunitas Tribute to Keretek, Indra G Windiaz mengatakan bahwa produksi keretek merupakan menyumbang uang yang tidak sedikit untuk negara. Ia mengklaim penerimaan pendapatan negara dari industri keretek jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan dari sektor migas.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Juga Sasar Rute Jakarta-London

"Tapi ironisnya, di tengah musim pemilu yang konon merupakan pesta demokrasi, ribuan buruh keretek kehilangan pekerjaan. Kampanye regulasi anti rokok yang dimulai di negara-negara maju, perlahan-lahan mulai menggoyahkan industri keretek,” kata Indra saat diskusi dan pameran Tribute to keretek di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (30/5).

Lebih ironis lagi, lanjut Indra, akhir-akhir ini kampanye anti-rokok semakin gencar. Bahkan berbagai kalangan anti-rokok secara terang-terangan berusaha sekuat tenaga dengan berbagai cara agar industri keretek dari negeri ini.

BACA JUGA: Berkat Garuda Indonesia, Jakarta-Amsterdam 14 Jam

Di sisi lain, perusahaan-perusahaan multinasional bergerak cepat untuk menguasai perusahaan-perusahaan rokok Indonesia dengan mendatangkan mesin-mesin pencetak rokok untuk mengganti sentuhan tangan para buruh linting. Belum lagi perusahaan farmasi internasional yang berdiri di belakang kampanye antitembakau, kata Indra, mulai menyiapkan produk-produk terapi anti-nikotin yang siap dipasarkan demi meraup potensi keuntungan melimpah.

“31 Mei yang dicetuskan oleh WHO, merupakan bagian penting dari agenda penghancuran industri keretek. Pada hari itu sudah bisa dipastikan, kelompok anti-rokok sibuk berkampanye dengan topeng kesehatan,” ujarnya.

BACA JUGA: Mengandung Babi, Kripik Bourbon Ditarik Dari Pasar

Atas dasar itulah, Komunitas keretek bersama 34 komunitas lainnya bersinergi dalam mewujudkan Tribute to keretek. Lewat gerakan itu mereka mendedikasikan diri terhadap keberlangsungan keretek dalam negeri. Mereka menyampaikan pesan kreatif pada kaos dan poster dipamerkan di acara tersebut.

Selain Komunitas keretek, ada Pipe and Tobacco Club Indonesia (PTCI), INSISTPress, Surah Sastra, Indie Book Corner, Komunitas Wayang Benges, Wayang Suket, Wayang Jong, Kampungan Scooter Independent (KASI), Bir Pletok Kebagusan Jaya, Komunitas Lengkung K3 dan Bogor Art Group.

“Tribute to keretek ini sebuah upaya estetik dalam kerangka menggugah, sekaligus menggugat khalayak, akan pentingnya keberpihakan terhadap keretek Indonesia, yang terancam dipunahkan oleh kepentingan modal asing,” tandasnya.

Kurator acara ini, Ong Hary Wahyu, mengatakan Tribute to Keretek merupakan bentuk apresiasi terhadap keretek sebagai produk budaya Indonesia. Aktivitas kreatif yang ditunjukkan oleh H Djamhari, tokoh asal Kudus yang penemu keretek, memiliki peran penting dalam kebudayaan. Karenanya Djamhari patut diberi apresiasi yang tinggi.

Menurut Ong, temuan Haji Djamhari memang lebih beruntung karena mampu menjelma menjadi aktivitas ekonomi yang memberi pengaruh luas terhadap perekonomian bangsa. Sampai sekarang keretek memberikan kontribusi besar bagi pendapatan negara, menyediakan lapangan pekerjaan, pengguna bahan baku lokal dan menyangga pasar dalam negeri.

"Namun, bukan berarti lantas temuan semacam ini kemudian mendapatkan penghargaan yang layak. Kecenderungan yang berlaku luas, keberadaan keretek hanya dipandang dari aspek kesehatan dengan meniadakan peran-peran vitalnya dari sisi ekonomi, sosial, dan budaya. Sikap semacam ini bukan saja tidak tepat namun justru menyesatkan,” katanya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Resmikan Training Kit Baru Liverpool


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler