Kenali 4 Sistem Pendidikan di Indonesia

Rabu, 20 Januari 2016 – 12:39 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Sekolah yang kian menjamur menghadirkan sisi positif. Namun, orang tua tentu harus jeli ketika memilih sekolah untuk sang buah hati.

“Yang perlu disadari orangtua adalah bukan hanya mencari sekolah yang baik, tetapi juga harus disadari bagaimana sekolah tersebut memberikan pendidikan yang sesuai dengan potensi anak berdasarkan sistem pendidikan yang ditawarkan,” kata praktisi pendidikan Bambang Irianto, Rabu (20/1).

BACA JUGA: Sekjen FSGI: Jangan Salahkan Guru Jor-joran Latih Siswa

Secara umum, saat ini berkembang empat sistem pendidikan di Indonesia. Ini penjelasannya:

1.      Sistem UK-Cambridge

BACA JUGA: Aplikasi Tryout Unas CBT Dihentikan, Ini Alasannya

Britania Raya (Inggris) memiliki sistem pendidikan yang paling mengakar di dunia.  Inggris memiliki banyak universitas tertua di dunia. Di antaranya ialah Cambridge yang didirikan pada 1209 dan Oxford (1096).

Program wajib belajar di Inggris mulai diberlakukan pada 1880 untuk anak usia 5-10 tahun. Pada 2013 lalu, sistem pendidikan Inggris kemudian menambah batas usia wajib belajar hingga usia 18 tahun.

BACA JUGA: 4 Tips Agar Fresh Graduate Dapatkan Gaji Tinggi

Sistem ini dinilai telah memenuhi kebutuhan pendidikan anak dari usia 6-18 tahun atau sejak tingkat dasar hingga universitas. Sistem pendidikan berdurasi 16 tahun ini memiliki penekanan pada penguasaan materi mata pelajaran dan keahlian sebagai fokus utama serta pengakuan kualifikasi ternama termasuk sertifikasi PSLE, O level, dan A level. Ketiganya diakui secara internasional di semua sekolah dan perusahaan terkait.

2.      Sistem Eropa-International Baccalaureate (IB)

International Baccalaureate (IB) merupakan rangkaian sistem pendidikan yang bisa memenuhi kebutuhan pendidikan anak sejak usia 3-19 tahun. Sistem pendidikan ini mengaplikasikan kurikulum yang luas dan mendorong penguasaan materi yang seimbang, pemusatan pembelajaran pada siswa, dan penekanan pada konteks global.

Sistem ini juga merangsang siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat dengan memiliki antusiasme belajar dan empati yang tinggi. Sebuah riset skala global mencatat bahwa sekolah-sekolah IB dinilai paling efektif untuk mengembangkan para lulusan secara matang dengan adanya kombinasi sumber daya kurikulum di luar yang disediakan oleh IB.

Salah satu praktisi pendidikan di Indonesia yang memiliki pemahaman mendalam mengenai sistem pendidikan International Baccalaureate (IB) Manoharan Karthigasu mengatakan, sistem pendidikan ini bertujuan untuk mengembangkan siswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang luas.

Yakni, siswa yang berkembang baik secara fisik, intelektual, emotional dan etika. “Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi, percaya diri serta mendidik siswa untuk berani mengemukakan pendapat. Pada sistem ini, siswa didorong untuk bisa mengaplikasikan apa yang mereka pelajari dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal ini membuat sistem belajar mengajar lebih kontekstual dan secara pribadi bermakna bagi anak,” kata Manoharan.

3.      Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia

Indonesia memiliki sistem nasional pendidikan tersendiri yang menerapkan wajib belajar 12 tahun. Yaitu sembilan tahun pendidikan dasar yang meliputi enam tahun di sekolah dasar serta masing-masing tiga tahun di SMP dan SMA.

Sistem pendidikan yang berada di bawah pengawasan ketat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Artinya, aspek intelektual, spiritual, dan personal bagi anak akan menjadi perhatian. Namun, sejak dua dekade terakhir sekolah nasional yang mengadopsi juga kurikulum lain seperti Cambridge.

4.      Sistem Amerika

Kurikulum yang ditekankan pada sistem pendidikan ini adalah pada pembelajaran kontekstual melalui kemampuan problem solving dan fokus pada Science, Technology, Engineering, Art dan Math (STEAM).

Penekanan yang digunakan  bervariasi dan memiliki beragam kesamaan dalam hal pendekatan yang luas pada gaya belajar dan penguasaan materi. Sistem Amerika bisa memenuhi kebutuhan pendidikan para siswanya sejak usia 3-18 tahun.

Usia itu dinilai sebagai saat yang tepat terjadinya pengembangan pengetahuan, kognitif dan sosial yang seimbang. Selain itu, melalui sebuah jalur inovatif, siswa bisa mempersingkat total durasi belajar menjadi hanya 14 tahun. (jos/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Ada 62 Sekolah Aman di Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler