Kenali Gejala Long Covid-19, Mulai dari Kelelahan Hingga Depresi

Kamis, 03 Desember 2020 – 22:08 WIB
Warga yang mewaspadai virus corona menggunakan masker wajah. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto meminta masyarakat bisa mewaspadai dan mengetahui fenomena long Covid-19. 

Long Covid-19 diketahui sebagai gejala yang kembali dialami pasien sembuh Covid-19 setelah mereka dinyatakan negatif melalui swab test. 

BACA JUGA: 6 Manfaat Minum Kunyit Campur Temulawak, Nomor 4 Bisa Atasi Depresi

Susanto mengatakan, gejala yang dimaksud mulai dari kelelahan, sesak napas, jantung berdebar, nyeri sendi, nyeri otot, hingga depresi.

Gejala tersebut bisa dialami penyintas hingga berminggu-minggu, bahkan mencapai bulanan.

BACA JUGA: Nilai Kelakuan Maia Estianty, Anang Hermansyah: Dia Lahir Harusnya Laki, Bukan Perempuan

"Jadi, berdasar hasil publikasi di Inggris, Amerika Serikat, dan Tiongkok, sebagian besar merasakan kelelahan kronik, lemah, dan letih. Di Inggris, 60 persen mengalami itu," ujar Susanto dalam dialog 'Mewaspadai Efek Jangka Panjang COVID-19' yang disiarkan YouTube BPNB, Kamis (3/12).

Kemudian, ada juga yang mengalami sesak napas. Setidaknya, 42 persen pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 dan mengalami Long Covid-19.

BACA JUGA: BPOM Luncurkan Panduan Pendistribusian Vaksin COVID-19

Lanjut Susanto menerangkan, ada juga penyintas yang merasakan nyeri sendi, nyeri otot, bahkan gejala depresi, gejala sakit pada perut, gangguan perasa, dan pembau.

“Long Covid-19 ini cukup marak dibahas para praktisi kesehatan yang sebelumnya sempat pula ramai membahas soal sindrom pascacovid,” imbuh Susanto.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Isman Firdaus mengatakan, pasien yang sembuh dari Covid-19 memang perlu dikawal kesehatannya. 

Apabila pasien sembuh itu masih merasakan kelelahan, maka perlu dipantau apakah fungsi jantungnya masih bagus.

"Mengatasinya bisa mulai olahraga lagi, jalan kaki, bersepeda ringan, sehingga otot jantung lebih nyaman dalam kondisi olahraga dan otot dilatih. Tentu jika stres tinggi, adrenalin tinggi, maka beban jantung berat," beber dia.

Atas hal itu, dia meminta kepada para penyintas Covid-19 untuk melakukan pengecekan ke dokter jika memang dalam satu bulan masih merasakan lelah.

"Namun, apabila hanya satu atau dua minggu sudah baik kondisinya, olahraga bisa ditingkatkan," pungkas dia.(cuy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler