jpnn.com - Kanker paru-paru juga perlu diwaspadai. Selain kanker payudara dan kanker rahim yang kini mengklaim lebih banyak menghantui kehidupan wanita.
Salah satu alasannya adalah bahwa tidak ada tes skrining yang telah terbukti bisa mendeteksi kanker paru-paru awal, sehingga sebagian besar pasien (sekitar 70 persen) didiagnosis begitu kanker telah memasuki tahap lanjut dan telah menyebar ke tempat lain di tubuh.
BACA JUGA: 6 Makanan ini Bisa Menurunkan Resiko Terkena Kanker Paru-paru
Sakit punggung, sakit kepala, penurunan berat badan dan kelelahan adalah gejala khas kanker paru lanjut.
"Sakit/nyeri pada tulang juga sering terjadi, karena di situlah kanker paru-paru cenderung menyebar terlebih lebih dulu," kata ketua onkologi radiasi di Rumah Sakit dan Pusat Medis Lahey di Cape Town, Massachusetts, Andrea McKee, M.D., seperti dilansir laman AOL, Kamis (26/10).
BACA JUGA: Jangan Sepelekan Gejala Kanker Paru-Paru
Tetapi, sebagian besar orang yang didiagnosis kanker paru-paru tidak mengalami gejala yang jelas pada tahap awal. Beberapa orang mungkin memiliki satu gejala yang benar-benar sama sejak dini, yakni batuk kronis.
"Kadang-kadang di bagian pinggiran paru-paru, tumor bisa terus tumbuh dengan ukuran yang relatif besar sebelum didiagnosis karena tidak menimbulkan banyak gejala," jelas Dr. McKee.
BACA JUGA: Jumlah Pasien Kanker Paru-Paru Terus Naik
Tapi jika tumor menekan salah satu bronkus, maka saluran udara utama menuju ke paru-paru kemungkinan akan memicu reseptor batuk.
"Hal ini akan bisa memicu batuk meski tumornya tergolong kecil," tambah Dr. McKee.
Mampu mengenali gejala yang sangat sederhana ini sebenarnya bisa membantu Anda mengenali kanker paru-paru pada tahap awal-yang sangat penting.
"Ada perbedaan besar dalam hal kelangsungan hidup antara deteksi dini dan deteksi terlambat saat berhubungan dengan kanker paru-paru," lanjut Dr. McKee.
Kenyataannya, tingkat kelangsungan hidup lima tahun bagi mereka yang didiagnosis dengan kanker paru stadium akhir di bawah 10 persen.
Tapi, ketika kanker paru-paru terdeteksi pada tahap awal, ada kemungkinan 90 persen orang tersebut bisa disembuhkan.
Batuk merupakan gejala yang sangat tidak spesifik. Dan bila Anda memilikinya, kanker bukanlah hal pertama yang Anda pikirkan (atau seharusnya juga).
"Anda tidak perlu khawatir tentang kanker paru-paru dalam situasi itu jika dikaitkan dengan penyakit virus," Dr. McKee meyakinkan.
Jika Anda memiliki batuk yang bertahan selama dua atau tiga minggu dan tidak terhubung dengan infeksi virus atau bakteri, Anda harus menemui dokter. Juga, jika Anda pernah batuk darah, temui dokter sesegara mungkin.
"Beberapa pasien akan batuk darah jika tumornya dekat dengan bronkus," pungkas Dr. McKee. (fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany