jpnn.com, SURABAYA - Menggunakan wayang yang dibikinnya dari kardus, Gracia Veronica tampil percaya diri membawakan cerita legenda tentang Timun Mas. Cara tersebut berhasil karena audiens terlihat memusatkan perhatian kepada Gracia yang bercerita sambil berdiri di panggung atrium Pakuwon Trade Center (PTC) kemarin.
Tangan siswi Ivy School itu sangat lincah memainkan wayang warna-warni tersebut. Bocah kelas VII SMP itu tidak sendirian. Dia ditemani Cyntia Handy, direktur Museum Sanggar Gubug Wayang dari Mojokerto. "Tolong, saya ingin anak, Buto Ijo," ucap Gracia sambil menggerakkan wayang bergambar perempuan tua.
Buto Ijo akhirnya memberikan timun yang berisi bayi. Namun, kelak, ketika dewasa, anak tersebut harus dikembalikan kepada Buto Ijo. Gracia memilih legenda Timun Mas karena ingin memberikan pesan moral kepada peserta yang hadir. Yakni, tidak ada yang tidak mungkin dalam kehidupan. Asal, semua dilakukan dengan usaha yang maksimal.
Menurut Cyntia, pengetahuan anak-anak sekarang mengenai wayang sudah luntur. Bahkan, untuk legenda Timun Mas saja, banyak yang tidak tahu. "Mungkin dampak keberadaan gadget," katanya. Dia pun mengajak siswi Ivy School yang hadir untuk membuat wayang dari kardus.
Kepala SMP Ivy School Vico Rio mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara menyambut Natal. Juga, salah satu cara agar anak-anak bisa menjaga dan tidak melupakan budaya wayang. (omy/c11/any)
BACA JUGA: Lestarikan Wayang ala Widodo Basuki
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti: Surakarta Harus Jadi Destinasi Seni Wayang
Redaktur : Tim Redaksi