Kenalkan Model Bisnis Baru, Grup SUN Perkukuh Perusahaan Pengembang PLTS Nomor Satu

Jumat, 13 Desember 2024 – 20:54 WIB
Perkokoh posisi sebagai perusahaan pengembang PLTS nomor satu, Grup SUN kenalkan model bisnis Sustainability As A Service. Foto: Dok.

jpnn.com, JAKARTA - SUN Energy bersama unit bisnis lainnya dalam naungan Grup SUN memperkenalkan layanan terbaru dari ‘Solar As A Service’ menjadi ‘Sustainability As A Service’. Layanan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri hijau dan keberlanjutan.

Melalui model bisnis ini, SUN Energy, SUN Terra, dan NIRA menawarkan solusi keberlanjutan terintegrasi, mencakup solusi energi surya, baik sistem On-Grid, Off-Grid dengan sistem penyimpanan energi (battery energy storage), maupun Hybrid di sektor industri dan komersial, sistem manajemen pengelolaan air berkelanjutan melalui teknologi inovatif untuk mendukung efisiensi sumber daya, serta berbagai solusi peningkatan efisiensi energi yang dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan.

BACA JUGA: SUN Energy & Huawei Indonesia Kembangkan Proyek Smart Micro Grid dan Penyimpanan Baterai

Melalui pendekatan ini, Grup SUN tidak hanya membantu industri menurunkan jejak karbon, tetapi juga menciptakan ekosistem operasional yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Model ini memungkinkan perusahaan-perusahaan di berbagai sektor untuk memenuhi standar keberlanjutan global, sekaligus meningkatkan daya saing mereka di era yang semakin menuntut perhatian terhadap kelestarian lingkungan.

BACA JUGA: SUN Energy Terapkan Pemanfaatan EBT di Sektor Pariwisata

Dengan layanan yang fleksibel dan terintegrasi, Grup SUN hadir sebagai mitra strategis bagi industri yang ingin mewujudkan komitmen mereka terhadap praktik bisnis hijau.

Pertumbuhan kebutuhan akan layanan keberlanjutan menjadi pendorong utama pengembangan bisnis SUN Energy.

BACA JUGA: SUN Energy Operasikan PLTS Atap di 3 Lokasi SPBU Shell

Hingga saat ini SUN Energy telah berhasil menginstalasi lebih dari 180 MWp kapasitas energi surya di berbagai lokasi di Indonesia, menjadikannya salah satu pemimpin di sektor energi terbarukan.

Fokus utama perusahaan adalah mendukung industri dengan konsumsi listrik tinggi, seperti manufaktur, makanan dan minuman, pengolahan besi, keramik, semen, serta beberapa sektor lainnya dan kawasan industri, dalam mengadopsi solusi energi hijau.

Pertumbuhan kebutuhan akan layanan keberlanjutan menjadi dasar utama pengembangan bisnis SUN Energy.

“Tahun ini dari total proyek kami, area Jawa Barat dan Jabodetabek mencapai persentase lebih dari 55% angka kapasitas nasional, diikuti area Jawa Timur hampir 20%, dan Jawa Tengah sebesar 15%, sisanya tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Wilayah Timur lainnya. Tahun depan, SUN Energy menargetkan peningkatan kapasitas instalasi 2 kali lipat pertumbuhan dibanding tahun 2024, persentase angka pertumbuhannya lebih dari dua digit. Sejalan dengan peluncuran layanan baru seperti pengelolaan air berkelanjutan untuk sektor industri, kami berkomitmen menjadi mitra strategis dalam mendorong transformasi keberlanjutan industri di Indonesia,” ungkap Oky Gunawan, Chief of Sales SUN Energy.

Sebagai bagian dari Sustainability As A Service, SUN Energy memperkenalkan NIRA, layanan pengelolaan air berkelanjutan yang dirancang untuk mendukung sektor komersial dan industri dalam mewujudkan praktik operasional yang lebih hijau.

NIRA menawarkan solusi inovatif berupa teknologi daur ulang air, optimalisasi penggunaan air, serta pengurangan limbah air yang dihasilkan. Layanan ini telah membantu berbagai sektor, termasuk manufaktur, perhotelan, dan kawasan industri, untuk mengurangi konsumsi air bersih secara signifikan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

Ke depan, NIRA akan memperluas target pasarnya dengan menyasar industri padat konsumsi air seperti tekstil, makanan dan minuman, serta properti komersial besar seperti pusat perbelanjaan dan perkantoran.

Dengan layanan yang terintegrasi, NIRA tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan tetapi juga membantu bisnis memenuhi standar keberlanjutan global, meningkatkan efisiensi biaya, dan memperkuat daya saing mereka di pasar.

Di sektor energi terbarukan, SUN Energy juga melihat peluang besar untuk memaksimalkan penetrasi PLTS di sektor komersial dan residensial.

“Kami melihat peluang besar untuk memaksimalkan penetrasi PLTS di sektor komersial dan residensial. Berkaca pada negara-negara ASEAN, seperti Thailand, ketertarikan sektor komersial untuk memanfaatkan PLTS terus bertumbuh karena penghematan energi yang signifikan. Tahun ini kami mendapatkan hampir 1.000 pelanggan residensial, terutama yang berasal dari pengembang properti. Tahun depan, kami menargetkan pertumbuhan lebih dari 2 kali lipat,” jelas Karina Darmawan, CEO SUN Terra, unit bisnis Grup SUN yang berfokus pada pengembangan PLTS di sektor residensial dan komersial.

Hingga akhir 2024, SUN Energy telah mencapai lebih dari 180 MWp instalasi PLTS, termasuk proyek yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi (Energy Storage System/ESS), yang memungkinkan ketersediaan energi bersih secara berkelanjutan bahkan saat pasokan matahari terbatas.

“Solusi penyimpanan energi kini menjadi elemen kunci dalam implementasi energi terbarukan. Di salah satu proyek SUN Energy di Jambi yang mengimplementasikan teknologi ESS 1 MWp ini telah mengoptimalkan penggunaan energi surya dengan menyimpan kelebihan energi yang dihasilkan untuk digunakan pada malam hari di daerah pertambangan, sehingga memastikan stabilitas pasokan energi bagi sektor industri,” kata Jimmy Carlos Simamora, Channel Marketing Manager Huawei Digital Power Indonesia. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Haris Rusly Moti: Saya Mendapat Informasi Suara Pramono-Rano Tidak Melampaui 50%


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler