jpnn.com - SAMARINDA – Keceriaan dan tingkah lucu Intan Olivia Marbun tak akan terlihat lagi.
Bocah 2,5 tahun itu sudah meninggal dunia di RS AW Sjahranie, Samarinda, Senin (14/11).
BACA JUGA: Ibu Intan: Aku Mau Anakku Bangun, Mengapa Begitu Cepat Pergi
Intan meninggal setelah dirawat intensif karena menjadi korban teror bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Minggu (13/11).
Sang tante Masnur Simanulang mengatakan, Intan merupakan anak yang ceria.
BACA JUGA: Perjuangan Dokter Selamatkan Intan, Tapi Tuhan Berkehendak Lain
Intan juga punya hubungan sosial yang baik dengan orang tua, saudara, dan keluarga.
“Walaupun papanya (Anggiat) sering menelepon di sela-sela bekerja, Intan tidak mau menjawab. Tapi, kalau papanya pulang, Intan adalah orang pertama yang selalu menyambut Anggiat di depan pintu,” ucap Masnur.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Tentang Luka 3 Balita Korban Bom Samarinda
Masnur mengaku bukan satu-satunya pihak yang terpukul karena kehilangan Intan.
Orang tua Intan juga segendang sepenarian.
“Ibunya Intan juga masih sangat terpukul. Masih terus diawasi keluarga, apalagi dia sedang hamil sekitar lima bulan,” tutur Kepala Tata Usaha SMP 11 Samarinda itu.
Dia menambahkan, kejadian Minggu lalu memang menimbulkan trauma.
Meski begitu, hal tersebut tak membuat mereka takur beribadah di gereja.
“Sebagai salah satu pengajar di sekolah Minggu, kejadian ini juga menjadi pelajaran yang akan saya sampaikan kepada anak-anak lain, yang khawatir kejadian serupa terulang. Tetap harus menjalin persaudaraan, dan mengajarkan toleransi beragama yang baik kepada semua orang,” pungkas Masnur.(dra/aim/him/fel/riz/rom/k15/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setahun Jadi Pecandu Sabu-sabu, Kepala BPN Diciduk Polisi
Redaktur : Tim Redaksi