jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan menganggap pembelaan Prabowo Subianto kepada Ratna Sarumpaet yang diduga mengalami penganiayaan terkesan sebagai misi politik belaka.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Prabowo terkesan mengangkat permasalahan Ratna yang belum jelas duduk perkaranya.
BACA JUGA: Ratna Sarumpaet Bukan Korban Penganiayaan, Ini Buktinya
Hal ini menurut Hasto, sebagai upaya memolitikkan kasus. Ironisnya, saat ini warga tengah berduka akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Tindakan Prabowo berserta timnya menunjukkan kepentingan politik lebih dominan daripada mendengarkan suara kemanusiaaan untuk membantu korban bencana alam.
BACA JUGA: Sindir Ratna Sarumpaet, Tompi: Ooo Kamu Ketahuan
“Kita ini negara hukum. Jika tim pemenangan Prabowo - Sandi betul-betul memiliki bukti autentik atas penganiayaan tersebut, segera laporkan polisi. Tempuh jalur hukum dan minta visum et repertum sehingga publik mendapatkan kejelasan atas persoalan tersebut," kata Hasto, Rabu (3/10).
Dia mengatakan, penggiringan opini seolah terjadi kekerasan atas Ratna bertujuan untuk menuduhkan hal itu kepada tanggung jawab Pak Jokowi. Dia menilai hal itu sangat tidak elok dan menyerang kecerdasan publik.
BACA JUGA: Kasus Ratna Sarumpaet, Ini Hasil Pengecekan CCTV Bandara
"Rakyat tahu bahwa Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf tidak memiliki tradisi kekerasan sama sekali. Sementara yang di sana memiliki banyak pengalaman kelam terhadap berbagai bentuk tindak kekerasan," kata dia.
Hasto melihat sejauh ini kubu sebelah hanya mempolitikkan kasus kekerasan secara sepihak tanpa adanya laporan ke polisi dan keterangan resmi dari rumah sakit. Yang ada hanya menghadirkan atraksi playing victim yang tidak etis dan telah mengusik rasa kemanusiaan.
"Pembelaan yang diungkap atas kasus Ratna Sarumpaet oleh tim Prabowo tersebut hanya akan positif apabila mereka juga membela lebih hebat lagi terhadap Kasus Semanggi ataupun penculikan aktivis serta pembunuhan Marsinah di era rezim Soeharto," pungkas Hasto. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Ratna Sarumpaet, Tompi Ajak Publik Cek Memar Pasien OP
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga