Kencan Semenit Bayar Rp 5 Juta

Minggu, 29 Juni 2014 – 05:25 WIB

jpnn.com - SURABAYA – Surabaya tidak hanya terkenal karena prostitusi kelas menengah dan bawah seperti lokalisasi Dolly dan Jarak. Ada pula layanan esek-esek high class di Kota Pahlawan. Untuk berkencan selama lima menit saja, pria hidung belang harus merogoh kocek hingga Rp 25 juta.

Fenomena itu diungkap Unit Asusila Subdit IV Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim Kamis malam (26/6). Dalam pengungkapan tersebut, tim yang dipimpin AKBP Heru Purnomo menangkap dua orang. Salah satunya adalah seorang germo berinisial IN alias Andrew, 24, warga Jalan Wonorejo, Tegalsari, Surabaya. Seorang lagi adalah PSK yang juga model berinisial AP, 25, yang tinggal di Surabaya.

BACA JUGA: Ngaku Iseng Pamer Burung di Jalanan

Mereka ditangkap pukul 19.30 seusai AP berkencan dengan seorang pemesan di sebuah hotel bintang lima di Surabaya. ’’Kami mendengar informasi itu sejak beberapa hari lalu. Baru kemarin malam ditangkap,’’ kata Kasubbid Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Jatim AKBP Bambang Tjahyo Bawono.

Dia menjelaskan, Andrew bukanlah penyedia jasa esek-esek biasa. Andrew adalah germo papan atas yang memiliki 25 anak buah. Semua anak buahnya juga bukan sembarangan. Mereka merupakan model berbagai produk dan iklan. Tetapi, mereka punya pekerjaan sampingan melayani hasrat hidung belang.

BACA JUGA: Tembak Polisi, Maling Motor Tewas Didor

Pengguna jasa Andrew jelas tidak berasal dari kelas biasa. Rata-rata mereka adalah pengusaha yang memiliki kocek sangat tebal. Ketika ditanya ada tidaknya pejabat yang menggunakan jasa tersebut, Bambang hanya tertawa renyah. ’’Sekarang masih didalami,’’ lanjutnya.

Cara kerja Andrew sebenarnya nyaris tidak terlihat karena saking rapinya. Sebab, dia tidak pernah memasang iklan penawaran jasa esek-esek secara terbuka. Dirinya hanya berani menawarkan anak buahnya kepada orang yang benar-benar sudah dikenal. Minimal Andrew pernah bertemu dengan penggunanya.

BACA JUGA: Oknum TNI Pembakar Juru Parkir Terancam Dipecat

Perkenalan itu tidak jauh dari aktivitas yang ditekuni Andrew sebagai model. Saat bertemu dengan pria berkocek tebal, dia akan berusaha mendekat sampai kenal betul. Dari sanalah mereka bertukar PIN BlackBerry Messenger (BBM).

Setelah itu, tersangka baru berani menawarkannya dengan mengirimkan gambar model yang bisa dikencani. Gambar tersebut menampilkan model berpose menantang. Meski begitu, gambar itu terkesan elite dan tidak murahan. Setelah deal, Andrew mengantar PSK tersebut kepada pemesan.

Ketika mengirimkan gambar, Andrew juga mencantumkan tarif setiap model. Harganya boleh dibilang cukup mahal. Yaitu, Rp 15 juta sampai Rp 25 juta per orang untuk sekali kencan. Harga itu tidak bisa ditawar lagi. Tarif tersebut cukup mahal karena PSK yang ditawarkan berasal dari kalangan model dan bintang iklan.

Meski membayar Rp 25 juta, pengguna jasa belum tentu bisa berkencan semalaman. Mereka hanya berkesempatan untuk sekali kencan. Model berinisial AP yang diperiksa sejak Kamis malam kepada penyidik menyebutkan bahwa dirinya berkencan paling lama hanya lima menit. ’’Katanya baru tiga menit saja rata-rata sudah keluar. Kalau sudah keluar, yaselesai,’’ ungkap seorang penyidik yang menangani kasus tersebut.

Jika dirata-rata, untuk kencan semenit saja, pengguna jasa harus membayar Rp 5 juta hanya untuk jasa PSK-nya. Sebab, pengguna tidak hanya dibebani tarif yang tinggi. Tetapi, mereka juga harus menanggung akomodasi selama proses kencan. Andrew juga mengajukan syarat. Yaitu, kencan tidak boleh dilakukan di hotel kelas bawah. ’’Minimal bintang tiga. Tapi seringnya di bintang lima,’’ ujarnya.

Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum AKBP Heru Purnomo menyatakan, model yang dijual Andrew cukup ternama. Mereka sudah sering nampang di sejumlah iklan. Misalnya, iklan sabun, sepeda motor, dan kosmetik. ’’Juga ada artis. Tapi, namanya tak usah disebutkan lah. Mereka itu korban,’’ tegasnya.

AP sebenarnya lebih banyak beraktivitas di Jakarta sebagai model. Namun, dia tinggal di Surabaya. Dalam kencan, AP juga bisa melayani di kota mana pun sesuai dengan pesanan. Untuk kencan di luar Surabaya dan Jakarta, ada harga tambahan karena menyesuaikan jarak tempuh.

Para model itu bersedia dijual Andrew lantaran saling percaya dan kenal sebelumnya. Lantaran profesinya sebagai model, Andrew kenal dengan para model perempuan. Apalagi, saat germo tersebut berhasil menjajakan perempuan dengan tarif yang mahal, tidak sedikit yang malah ingin dipasarkan.

Heru menuturkan, Jumat (27/6) timnya juga terbang ke Jakarta untuk mengembangkan penyelidikan kasus itu. Sebab, kebanyakan para pelaku berdomisili di Jakarta. Tetapi, mereka sering melayani tamu hidung belang di Surabaya. ’’Doakan segera terungkap,’’ tandasnya. (eko/c14/ib)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ABG Sodomi 7 Anak di Bawah Umur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler