Kendaraan Meningkat, Tetapi Kesadaran Berkendara Aman Kurang

Rabu, 16 Januari 2019 – 15:53 WIB
Korlantas Polri, Brigjen. Pol. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si, Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Seiring pertumbuhan infrastruktur jalan kian meningkat, aktivitas berlalu lintas juga ikut naik. Sayangnya, peningkatan tersebut tidak dibarengi kesadaran berperilaku positif dalam berlalu lintas. Banyak korban kecelakaan yang meninggal sia-sia merupakan salah satu buktinya.

Ada beberapa faktor yang melatar belakangi hal ini, namun yang terpenting adalah mereka seringkali mengabaikan standar road safety, sehingga timbul masalah lalu lintas.

BACA JUGA: Yakinlah, Polri Bakal Netral pada Pilpres 2019

"Padahal tujuan dari program road safety adalah terwujud dan terpeliharanya lalu lintas aman, selamat, tertib dan lancar. Selain juga meningkatkan kualitas keselamatan dan menekan tingkat fatalitas korban kecelakaan. Ini semua akan membangun budaya tertib berlalu lintas didukung adanya pelayanan di bidang lalu lintas yang prima," papar Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen. Pol. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si, di Jakarta, Rabu (16/1).

Permasalahan lalu lintas, lanjut Dwilaksana, baik kemacetan hingga kecelakaan social cost-nya sangat mahal bahkan sampai kehilangan nyawa manusia. Semua itu kontra produktif, tatkala berbicara produktivitas generasi milenial.

BACA JUGA: Satgas Antimafia Bola Sudah Tetapkan 11 Tersangka, 7 Ditahan

"Generasi milenial bisa dikatakan generasi hidup di balik layar gadget. Itu semua berdampak pada perilaku berlalu lintas. Masalah-masalah lalu lintas sebagian besar disebabkan adanya pelanggaran," ungkap dia.

Perilaku melanggar ini tatkala menjadi kebiasaan maka melanggar dianggap hal biasa. Sikap permisive terhadap pelanggaran membuat orang semakin masa bodoh terhadap masalah lalu lintas.

BACA JUGA: Ogah Tanggapi Sindiran Prabowo, Polri Malah Beber Fakta

Bagaimana jika generasi milenial masa bodoh terhadap masalah lalu lintas? Maka korban dan berbagai hal yang kontra produktif akan terjadi bahkan dapat menghambat, merusak bahkan mematikan produktivitas diri kita maupun orang lain.

Menyadarkan kondisi itu menjadi core dan merupakan gerakan moral. Lantas bagaimana strategi membangun kesadaran road safety? Membangun kesadaran bagi generasi milenial untuk peduli road safety dapat dilakukan dalam beberapa tahapan;

1. Tahap tahu.

Mengetahui diperlukan adanya sosialisasi edukasi contoh atau berbagai produk tentang road safety yang digelorakan secara masif di semua lini. Baik secara langsung maupun melalui media. Peran media ini penting dan mendasar untuk dapat menjadi opini publik atau viral yang dapat:

a. menginspirasi

b. Menunjukkan yang baik dan benar

c. Memotivasi

d. Memberdayakan

e. Memberi ruang untuk berekspesi

f. Menghibur

2. Tahap memahami
Pada tataran mengetahui perlu dikemas dan dikembangkan melalui edukasi, training bahkan coaching. Nantinya akan menghasilkan master trainer atau setidaknya para trainer, setidaknya pernah ikut pelatihan.

3. Tahap memanfaatkan,

Pada tahap ini bisa memanfaatkan apa yang telah dilakukan pada poin 1 dan 2. Dipraktikkan dalam berlalu lintas yang berani dan mampu menjadi pelopor tertib berlalu lintas.

4. Tahap mengembangkan,

Tahap tersebut mengembangkan wujud kepekaan kepedulian dengan bela rasa akan road safety dan siap menginspirasi, menunjukkan yang baik dan benar, memotivasi, memberdayakan, memberi ruang berekspresi dan mampu menghibur.

Kepekaan dan kepedulian generasi milenial akan road safety merupakan gerakan moral untuk mendukung proses membangun budaya tertib berlalu lintas.

Tingkat kesadaran dan kepatuhan inilah yang diharapkan agar generasi milenial aktif berperan peka peduli akan road safety.

Selain menjadi teladan juga mendukung program-program 'it for road safety' yang membangun infrastruktur dengan sistem-sistemnya. Agar tidak ada peluang atau kecil sekali kemungkinan terjadinya pelanggaran dan ada sanksi tegas bahkan keras bagi pelanggar. (mg8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Respons Polri atas Usul Petugas KPK Dipersenjatai


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler