jpnn.com - KENDARI - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sultra, Senin (11/1) lalu sekitar pukul 23.00 Wita menangkap seorang muncikari bernama Aris (23) di sebuah hotel di Kendari.
Bersama Aris, pria gemulai yang bertugas sebagai 'Mami' ini, polisi juga membekuk tiga orang diduga pekerja seks komersial (PSK) masing-masing FK (23), AN (23) dan SD (23).
BACA JUGA: Kakek 60 Tahun Ini Cabuli Bocah Delapan Tahun saat Ayahnya Sibuk Menambal Ban
Keempatnya ditangkap usai melakukan transaksi dengan seorang pemesan. Cerita pengungkapan itu bermula saat aparat kepolisian melakukan operasi undercover (penyamaran) dengan berpura-pura sebagai pemesan dan menghubungi Aris.
Dia kemudian bersepakat dengan pemesan dan membawa tiga PSK di hotel itu. Setelah melakukan transaksi dengan seorang pemesan masing-masing Rp 2 juta untuk tiap PSK, muncikari itu keluar. Sayangnya, di luar kamar hotel telah ada lima aparat kepolisian menantinya. Malam itu Aris langsung ditangkap dan diinterogasi. Aris mengaku melakukan transaksi dengan pesan singkat (SMS). Barang bukti lembaran uang jutaan rupiah kembali disita. Setelah diperiksa, Aris digiring menunjukan kamar 219 dan 232 tempat para PSK-nya. FK bahkan sudah tak berbusana saat digerebek.
BACA JUGA: Alhamdulillah! Aksi Pencurian Ternak Bersenpi Berhasil Digagalkan
Seorang polisi wanita (polwan) langsung mengamankan FK. Setelah itu menuju kamar 232 untuk memeriksa AN yang telah menerima uang dari Aris. Sementara SD diamankan lebih dulu karena sementara menunggu Aris. Sekitar pukul 00.00 Wita keempatnya kemudian digelandang ke Mapolda Sultra untuk dimintai keterangannya.
Hingga pukul 14.00 Wita, Selasa (12/1) keempatnya masih menjalani pemeriksaan intensif. Dari pengungkapan itu polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti yakni empat unit handphone, uang Rp 4 juta, pakaian dalam FK dan kopian pesan singkat muncikari dan PSK.
BACA JUGA: Ya Ampun! Divonis 15 Tahun, Pembunuh Ini Masih Tersenyum Lihat Ibu Korban yang Menangis Histeris
Kasubbid PID Polda Sultra, Kompol Dolfi Kumaseh mengatakan, berdasarkan hasil interogasi dan pemeriksaan oleh penyidik ternyata Aris sudah lama menekuni pekerjaan itu. Diperkirakan sudah ada puluhan juta rupiah yang didapat dari Aris. Sementara FK, AN, dan SD mengaku sudah setahun ini menjajakan diri. "Mereka katanya dibayar Rp 1 juta oleh Aris. Jadi kalau misalnya tarif dari Aris dipatok Rp 1,5 juta maka Aris mendapatkan Rp 500 ribu," beber Dolfi, seperti dikutip dari Kendari Pos, Rabu (13/1).
Sementara FK dan AN ditemui dan diwawancarai mengaku menjadi pekerja seks karena kekurangan uang. Statusnya sebagai single parent beranak satu membuatnya harus berbuat seperti itu. Jika tidak maka anaknya yang duduk di bangku taman kanak-kanak itu tak lagi melanjutkan sekolahnya.
Tidak main-main kebutuhan sehari-harinya kata FK mencapai Rp 1 juta mulai dari belanjaan anak, dan kebutuhan pribadinya. "Kalau kerja begini biasa kalau tidak ada mi lagi uang. Kita telepon mi lagi bencong ta seperti ini Aris carikan saya job. Ini malam saya yang telepon makanya kita ke sana semua. Kalau tidak begini siapa mi yang mau biayai anakku," katanya. (b/egy/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak De Bacok Mantan Istri, Coba Bunuh Diri, Eh.. Gagal
Redaktur : Tim Redaksi