jpnn.com - SAMARINDA - Kasus yang melilit Diego Michiels (23) bisa berakhir antiklimaks. Dia memang telah berstatus tersangka dalam kasus tuduhan penganiayaan terhadap Hendra Wahyudi (39), sekuriti sebuah perumahan elite di Samarinda. Namun, upaya damai sedang ditempuh sebagai bentuk penyelesaian.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Feby DP Hutagalung menjelaskan, dalam pemeriksaan dua hari lalu, polisi menilai pemain Mitra Kukar tersebut sangat terbuka dan kooperatif. Bahkan, Diego akhirnya mengakui semua perbuatan yang dilakukannya kepada Hendra pada Jumat (16/5) sekira pukul 02.00 Wita.
BACA JUGA: Bikin Suarez Cedera, Dummett Terima Ancaman Dibunuh
"Dia mengaku menyesal dan yang bersangkutan pun bersedia meminta maaf kepada Hendra selaku korban," ucap Feby.
"Dia datang untuk klarifikasi, dan atas kehendak sendiri, bukan panggilan ataupun paksaan," tambah pria berpangkat melati satu itu.
BACA JUGA: Dua Kali Gagal Juara, Atletico Kena Kutukan Gol Menit Akhir
Ini berbeda dengan penjelasan Diego kepada media sebelumnya bahwa dirinya telah difitnah. Tak hanya itu, dia sempat sesumbar akan melaporkan balik Hendra ke polisi.
Namun, di depan polisi, Diego bahkan mengaku sudah menganggap Hendra seperti saudara sendiri. Hal itulah yang membuat Diego percaya penuh kepada Hendra untuk menjaga rumah kontrakannya di Perumahan Pandan Harum Hill, Samarinda Ulu.
BACA JUGA: Rotasi Pemain Harga Mati
"Kata Diego, Hendra adalah orang terdekat," tambah Feby.
Menurut pantauan media ini, selama diperiksa di ruang Unit Jatanras Satreskrim Polresta, Diego dalam keadaan sehat. Bahkan selama pemeriksaan, dirinya lancar menjelaskan kejadian tersebut. Setelah itu, dia mau saja diajak foto bersama beberapa orang.
Bagaimanapun, dari pemeriksaan tersebut, status pemain naturalisasi asal Belanda itu ditetapkan sebagai tersangka. Sementara rekan setimnya Raphael Maitimo yang menyaksikan penganiayaan menjadi saksi. Diego dikenakan wajib lapor selama dua kali dalam satu minggu.
"Tidak semua bisa ditahan. Yang jelas, dari hasil pertimbangan penyidik dan sikap Diego yang kooperatif, serta pihak manajemennya yang bersedia menjamin mendatangkan Diego jika dipanggil kembali," ungkap Feby.
Direktur Operasional Mitra Kukar Suwanto menjelaskan pihaknya terus menempuh upaya damai. Harapannya, Hendra bersedia mencabut laporan dan kasus ini ditutup. "Kami bertemu dengan Yasir selaku kuasa hukum Hendra. Yang jelas, masih terus dilakukan upaya damai,"ÃÂ jelas Suwanto.
Suwanto juga menampik adanya pesan singkat (SMS) berisikan ancaman pembunuhan dari Diego kepada Hendra. "Tidak benar SMS itu," kata dia.
Terkait komputer jinjing pribadi milik Diego yang raib entah ke mana (dan menjadi pemicu dia menganiaya Hendra), Suwanto enggan berkomentar banyak. Hanya, Suwanto membenarkan bahwa yang membuat Diego naik pitam adalah file rahasia yang dalam laptop tersebut. "Karena ada yang privasi, makanya dia agak kesal," ungkap Suwanto.
Sebelum meninggalkan Mapolresta, Diego yang ditemui media ini menegaskan dirinya tetap konsentrasi sepenuhnya kepada Mitra Kukar, termasuk saat melakoni derby melawan tuan rumah Putra Samarinda (Pusam) semalam.
"Saya siap main dan mengadang Bayu Gatra serta pemain Pusam lainnya," tegas Diego, tersenyum.
Seperti janjinya, Diego tampil sejak menit awal di Stadion Utama Kaltim, Palaran. Sayang, tim Naga Mekes tampil melempem dan kalah 1-2 dari Pusam.(*/dra/zal/k8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ancelotti Puas Bisa Lepaskan Dahaga Real Madrid
Redaktur : Tim Redaksi