jpnn.com, PENAJAM - Dewan Adat Dayak Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim mengusulkan memperoleh redistribusi tanah objek reforma agraria.
Usulan itu disampaikan Dewan Adat Dayak saat bertemu Presiden Joko Widodo di lokasi kemah pada kawasan Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
BACA JUGA: 7 Ormas Adat Ajak Masyarakat Dayak Kompak Mengawal Pembangunan IKN Nusantara
"Kami kemarin sempat bertemu langsung dengan Presiden Jokowi di Titik Nol IKN Nusantara. Ada tiga hal penting yang saya sampaikan kepada pak presiden kemarin," ujar Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten PPU Helena Samuel Legi di Penajam, Selasa.
Tiga hal tersebut ialah terkait pembangunan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia (SDM) lokal yang harus diperhatikan, kemudian mengusulkan agar warga Dayak di Kabupaten PPU memperoleh redistribusi tanah objek reforma agraria.
BACA JUGA: Seluruh Personel Dikumpulkan di Mapolres, 7 Anggota Langsung Ditindak Propam
Selama ini, lanjutnya, warga Dayak tidak memperoleh jatah redistribusi tanah objek reforma agraria, sehingga mereka terpaksa menduduki lahan yang digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan, serta ke depan dijadikan Kampung Budaya Dayak.
"Kami terpaksa menduduki lahan karena selama ini tidak memperoleh jatah redistribusi tanah objek reforma agraria. Ada dua lokasi yang kami duduki, yakni di Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam dan di kawasan Bukit Tengkorak, Desa Suko Mulyo, Kecamatan Sepaku," ujar Helena.
BACA JUGA: Seusai Menabrak Sejoli di Nagreg, Kopda Andreas Memohon kepada Kolonel Priyanto
Menanggapi hal itu, lanjut dia, presiden langsung merespons dan menanyakan berapa jumlah kepala keluarga (KK) yang menduduki dua kawasan tersebut, bahkan presiden juga meminta DAD Kabupaten PPU secepatnya membuat permohonan secara tertulis.
"Saya sampaikan kepada Pak Jokowi bahwa yang menduduki lahan di Pantai Lango ada 150 KK, kemudian yang di Desa Suko Mulyo ada sekitar 200 KK. Besok permohonan secara tertulis saya sampaikan," ujar Helena.
Sedangkan terkait peningkatan SDM warga setempat yang juga disampaikan kepada presiden, dia berharap agar pemerintah tidak hanya membangun fisik, tetapi, juga perlu memperhatikan pembangunan manusia, agar warga PPU bisa bersaing dengan warga dari luar.
Untuk itu, pemerintah pusat diharapkan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai bidang keterampilan, sehingga dari balai ini warga PPU khususnya bisa mengikuti berbagai jenis pelatihan keterampilan untuk meningkatkan potensi diri agar memiliki daya saing. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti