Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo Riau Terima Ancaman Mengerikan

Rabu, 28 September 2022 – 19:28 WIB
Sekelompok warga mencoret Kantor Balai TNTN di Pelalawan dengan kalimat ancaman mengerikan. Foto: Dokumentasi Polres Pelalawan

jpnn.com, PELALAWAN - Upaya Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo (BTNTN) Riau Heru Sutmantoro menertibkan perambahan hutan lindung tersebut dibalas ancaman mengerikan oleh sekelompok warga.

Ancaman tersebut terjadi saat ratusan warga diduga dari Desa Air Hitam, Kabupaten Pelalawan menggeruduk Kantor SPW1 BTNTN pada Selasa (27/9).

BACA JUGA: Ancaman Keras Irjen Toni Kepada Seluruh Anak Buah, Tak Segan Memecat

Menurut Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto, warga yang mendatangi Kantor SPW1 BTNTN di Desa Lubuk Kembang Bunga, melakukan aksi coret-coret dinding bangunan hingga memprovokasi petugas.

Salah satu coretan dinding itu bertuliskan kalimat bernada ancaman mengerikan begini; "Kepala Balai. Cabut laporanmu, atau kepalamu kami cabut".

BACA JUGA: Wanita Korban Penganiayaan Oknum Polwan Brigadir IR Mengaku Diancam

"Ada sekitar 150 orang warga melakukan klarifikasi ke Kantor SPW1 terkait adanya surat yang disampaikan Kepala BTNTN Heru kepada Kepala Desa Air Hitam Tansi Sitorus," kata Kombes Sunarto kepada JPNN.com Rabu (28/9).

Surat dimaksud berisi imbauan agar kepala Desa Air Hitam menghentikan penerbitan surat keterangan tanah (SKT) dan mencabut SKT yang terindikasi masuk dalam kawasan TNTN.

BACA JUGA: Honorer Guru Lulus PG Tak Diusulkan saat Seleksi PPPK 2022, Ada Apa?

"Setelah menerima surat itu, kepala Desa Air Hitam melakukan rapat dengan masyarakat. Kemudian terjadilah aksi ini," beber Sunarto.

Perwira menengah Polri ini memastikan kondisi saat ini sudah kondusif setelah personel Polres Pelalawan langsung menuju lokasi kejadian.

"Sudah kondusif. Sudah ada Polres Pelalawan yang menangani," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro mengakui dirinya meminta agar kepala Desa Air Hitam tidak lagi menerbitkan SKT di lahan yang terindikasi masuk kawasan TNTN.

Heru berdalih melakukan upaya itu guna menertibkan aktivitas perambahan hutan lindung Tesso Nilo.

Terlebih, BTNTN saat ini sedang fokus melakukan pemulihan dan menjaga kawasan hutan alam dilindungi yang tersisa 13 ribu hektare.

"Saat ini sedang penanganan oleh Polres Pelalawan," ujar Heru. (mcr36/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler