Kepala Basarnas: Seluruh Korban Longsor di Nganjuk Telah Ditemukan

Jumat, 19 Februari 2021 – 11:31 WIB
TIM SAR mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (15/2). Pencarian hari pertama korban tanah longsor, tim SAR berhasil mengevakuasi sedikitnya tujuh jenazah korban. Foto: ANTARA/Zabur Karuru

jpnn.com, NGANJUK - Seluruh korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, ditemukan petugas gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Nganjuk, TNI/Polri, serta sukarelawan.

Tercatat korban tanah longsor sebanyak 21 jiwa.

BACA JUGA: Pengungsi Longsor di Nganjuk Alami Sakit Perut, Muntah-muntah

"Pada jam 08.46 WIB, dievakuasi satu orang korban dalam keadaan meninggal dunia di sektor A (utara)," kata Kepala Basarnas Jatim Hari Adi Purnomo, Jumat (19/2).

Jenazah tersebut diidentifikasi sebagai Darimun (80). Dengan temuan satu orang tersebut, kini semua korban tanah longsor berhasil ditemukan. Total terdapat 21 orang, dua di antaranya selamat dan sisanya meninggal dunia.

BACA JUGA: Kepala BMKG: Waspada Potensi Gempa Besar

Jenazah setelah ditemukan juga langsung dibawa ke lapangan belakang puskesmas untuk dibersihkan. Jenazah lalu dishalatkan petugas dan setelahnya dibawa ke pemakaman. Keluarga juga diizinkan untuk mendampingi.

Pihaknya masih akan mengevaluasi kembali terkait dengan kegiatan tersebut. Berdasrkan aturan, masa tanggap darurat adalah tujuh hari, namun jika sebelum masa tersebut korban sudah ditemukan akan dievaluasi kembali tanggap darurat selesai atau yang lainnya.

BACA JUGA: Lagi, Artis Perempuan Ditangkap karena Narkoba, Nih Penampakannya

Ia juga menambahkan, dalam pencarian juga tetap dimulai dengan briefing serta pengarahan oleh petugas. Tim tetap dibagi di sektor A dan sektor B di lokasi kejadian, untuk memudahkan pencarian.

Pihaknya juga tetap membatasi jumlah personel yang di lokasi tanah longsor. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Di lokasi, dari penelitian yang dilakukan ahli geologi terdapat rekahan-rekahan baru, sehingga harus diantisipasi.

"Kami diskusi dengan tim geologi, memang ada rekahan di atas kemudian masih ada air di tanah, sehingga kami lakukan dengan alat early warning system yang sederhana, manual itu sebagai tanda kalau ada apa-apa," katanya.

Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (14/2) setelah hujan deras mengguyur daerah ini. Akibatnya, 10 rumah warga rusak, yakni delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.

Di daerah tersebut, ada 186 orang warga yang terdata. Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya dinyatakan hilang. Di hari keenam pencarian, semua korban berhasil ditemukan. Dua orang selamat dan lainnya meninggal dunia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler