jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang baru Unggul Priyanto berjanji akan melakukan pengawasan maksimal terkait kinerja pegawai di bawah kepemimpinannya. Hal ini disampaikannya menyusul sebulan lalu, salah satu Direktur BPPT Prawoto, turut terjerat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan dan peremajaan bus TransJakarta bersama Udar Pristono.
"Saya kira ini kasus di luar ya bukan di dalam BPPT. Bisa juga diawasi inspektorat, tapi intinya bagaimana memberikan pemahaman kepada pegawai BPPT, karena mereka tidak tahu, mereka mungkin melakukan hal yang bagi mereka dianggap tidak salah, tapi ternyata melanggar hukum," ujar Unggul di auditorium BPPT, Jakarta, Jumat, (6/6).
BACA JUGA: Hanya Ada Moderator, Debat Capres Dipastikan Tanpa Panelis
Unggul mengungkapkan ia belum mendengar secara jelas kasus yang menjerat Prawoto. Hanya saja, Prawoto bertugas memberikann layanan konsultasi. Menurutnya, layanan itu adalah hal yang wajar dilakukan di BPPT sebagai salah satu lembaga kajian. Namun, berkaca dari kasus Prawoto, Unggul merasa perlu bagi pegawai-pegawainya mengerti tentang hukum yang berlaku sehingga tidak terjerat kasus. Ini, kata dia, menjadi salah satu prioritas yang akan dilakukan di jabatan baru tersebut.
"Saya dengar mereka itu berikan konsultasi. Salah satu peran BPPT itu kan konsultasi. Mungkin terkait kontrak, kelola, boleh atau tidak. Di kejaksaan juga kita sering diminta konsultasi kasus listrik. Itu apa bukan konsultasi? Sama aja. Pegawai perlu tahu juga mana yang benar dan salah agar tidak terjerat," tegas Unggul. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Visi Misi Capres Masih Abaikan Persoalan di Daerah
BACA JUGA: Baca Eksepsi, Anas Anggap Dakwaan Kreasi Nazaruddin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki: SBY Belum Perlu Turun Tangan Menangkan Prabowo-Hatta
Redaktur : Tim Redaksi