jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan mengatakan salah satu parameter keberhasilan pembangunan ibu kota negara (IKN) nanti adalah terjadinya sinergi sosiokultural warga yang berasal dari latar belakang berbeda.
Dia menyebut pada awalnya ada banyak ragam pengelompokan warga berdasarkan banyak kriteria, namun karena proses interaksi sosial yang sehat.
BACA JUGA: Kepala BIN Pastikan Pemindahan IKN ke Kalimantan Tak Tergesa-gesa
Pada akhirnya mereka akan melebur menjadi masyarakat multikultur yang kohesif, unggul, dan berdaya guna.
Budi menegaskan bahwa hal itu menjadi bukti pembangunan IKN Nusantara bukan semata persoalan pembangunan fisik sarana-prasarana atau infrastruktur.
BACA JUGA: Kepala BIN Sebut IKN Nusantara Bakal Dorong Transformasi Peradaban
“Pembangunan IKN Nusantara adalah upaya mengakselerasi transformasi sosial menuju terciptanya masyarakat Indonesia yang berperadaban tinggi dan maju serta mampu beradaptasi dengan tuntutan zamannya,” ujar dia dalam siaran persnya, Jumat (4/3).
Eks Wakapolri ini menerangkan visi tentang pembangunan manusia ini harus disadari para penghuni IKN Nusantara sejak awal.
BACA JUGA: PNS Ogah ke IKN Nusantara Minta Pindah ke Jabodetabek, Simak Penjelasan Kepala BKN
Dengan menyadari hal ini, setiap individu penghuni IKN Nusantara akan mengalami peningkatan absorptive capacity atau kapasitas menerima perubahan, keragaman, dan perbedaan.
Mereka juga akan aktif dalam setiap tahapan interaksi sosial yang harus dilalui untuk membentuk masyarakat multi-kultur yang kohesif, unggul, dan berdaya-guna.
Tahapan-tahapan itu antara lain akuisisi sosial, asimilasi, transformasi, hingga sinergi atau mendayagunakan keunggulan sosial demi kesejahteraan semua.
“Bila berhasil sampai ke tahap mendayagunakan keunggulan sosial ini, itulah tandanya pembangunan IKN Nusantara telah tercapai,” ujar Budi Gunawan.
Sebab, dia menyebut keragaman, multikulturalisme, kebhinekaan, memang baru berarti bila berdayaguna bagi masyarakat, bagi bangsa.
Dalam asesmen BIN sejauh ini yang dilengkapi oleh kajian mendalam tentang etnografi, sosiologi serta psikodemografis terhadap locus IKN, prospek terjadinya interaksi sosial tersebut sangat menjanjikan.
Terutama, karena secara demografis dan sosiokultural, Kalimantan Timur sebenarnya memang heterogen dan multikultur.
Sejauh ini, masyarakat Kaltim pun sudah dengan sangat terbuka menyatakan dukungannya terhadap program pembangunan IKN Nusantara. (cuy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan