Kepala BKKBN: Kehamilan Usia Remaja Faktor Risiko Tinggi Kematian Ibu

Selasa, 30 Juli 2024 – 16:17 WIB
Kepala BKKBN dokter Hasto bekerja sama dengan United Nation Population Fund (UNFPA) dan Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelenggarakan peringatan Hari Kependudukan Dunia (HKD) tahun 2024 bertemakan "Menyatukan Kekuatan Data Inklusif Menuju Masa Depan yang Tangguh dan Adil Untuk Semua". Foto: Humas BKKBN

jpnn.com, JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan United Nation Population Fund (UNFPA) dan Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelenggarakan peringatan Hari Kependudukan Dunia (HKD) tahun 2024 bertemakan "Menyatukan Kekuatan Data Inklusif Menuju Masa Depan yang Tangguh dan Adil Untuk Semua".

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mengadvokasikan ketersediaan data yang dapat diandalkan dan inklusif untuk memastikan pembangunan yang tidak meninggalkan siapa pun.

BACA JUGA: Silaturahim dengan BKKBN, DPP LDII Bahas soal Pencegahan Stunting

Kegiatan ini juga dalam rangka meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya data dalam memastikan pemenuhan hak asasi manusia. Terutama untuk kelompok yang paling rentan seperti perempuan dan anak perempuan.

Perayaan gabungan HKD nasional ini merupakan kolaborasi tahunan antara BKKBN dan UNFPA untuk merayakan kemajuan, merefleksikan tantangan dan pembelajaran, serta memperkuat komitmen bersama untuk mengatasi masalah kependudukan yang mendesak. Tahun ini diselenggarakan di Kota Serang, Banten pada Senin (29/7/2024).

BACA JUGA: Menkes Budi Mendukung Kebijakan Penduduk Tumbuh Seimbang, Kepala BKKBN Merespons

UNFPA Indonesia Representative Hassan Mohtashami yang hadir pada kesempatan itu, menyampaikan fokus pada kekuatan data inklusif untuk membangun masa depan yang tangguh dan adil bagi semua.

Dia menyebut HKD 2024 adalah seruan untuk bertindak untuk memastikan sistem data memperhitungkan seluruh keragaman manusia.

BACA JUGA: Kepala BKKBN: PT Vale Indonesia Berkontribusi Membangun Kualitas Masyarakat Luwu Timur

Oleh karena itu, setiap orang tercatat dapat menggunakan hak-hak mereka dan mencapai potensi penuh di dunia yang makin tidak dapat diprediksi.

Dia menyebut data kependudukan yang dapat diandalkan menjadi sangat penting, dan harus digunakan untuk menjangkau dan menanggapi kebutuhan mereka yang tertinggal.

Hassan juga menyampaikan hasil penelitian UNFPA yang menunjukkan bahwa di 25 negara, perempuan yang paling terpinggirkan hanya mendapat sedikit manfaat dari perbaikan layanan kesehatan, dengan hambatan etnis memainkan peran penting. Hanya sedikit negara yang mampu menangkap data seperti ini.

Di kawasan Amerika, hanya empat dari 35 negara yang mengidentifikasi ras atau etnis perempuan yang meninggal saat hamil atau melahirkan, dan hanya 11 negara yang mengumpulkan data kesehatan ibu yang dipilah berdasarkan ras.

Dari 80 negara yang diteliti dalam makalah tahun 2018, hanya 16 negara yang memiliki data tentang kesehatan ibu perempuan adat.

Hadir Penjabat Gubernur Banten Dr. Al Muktabar, M.Sc, yang mengatakan pihaknya telah mengimplementasikan e-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dengan sungguh-sungguh. Sehingga balita di provinsi Banten  sejumlah 870 ribu lebih sudah ditimbang dan diukur 100 persen.

Atas data itu, Banten telah memiliki data by name by address. "Ini best practice yang kita setiap saat akan bisa mengunjunginya (calon pengantin, anak dan ibu hamil berpotensi stunting).

PKK beserta posyandu memiliki aplikasi real time  untuk memantau perkembangan anak stunting. Dengan terapi yang kita lakukan, dibuat dapur PKK  sekaligus edukasi di sana agar  ibu-ibu muda punya kemampuan dalam rangka menyuguhkan gizi pada anak," ujar Al Muktabar.

Kepala BKKBN, dr. Hasto, menyampaikan dalam Keynote Speech sekaligus membuka acara, bahwa Hari Kependudukan Dunia (HKD) 2024 adalah kesempatan untuk menggaungkan lagi perbaikan dalam pengumpulan dan analisis informasi, sekaligus untuk melakukan intropeksi.

“Apakah semua orang sudah tercakup dalam data intervensi kita, apakah pengumpulan data kita aman, apakah data yang kita miliki sudah akurat?" kata dokter Hasto melempar tanya.

Dokter  Hasto juga menyampaikan kemajuan-kemajuan di bidang kependudukan Indonesia. Berkat konsistensi pelaksanaan program KB hampir lima  dekade di Indonesia, total fertility rate (TFR) telah mencapai 2,14. Angka Kematian Ibu (AKI) menurun signifikan menjadi 189 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menurun signfikan menjadi 16,86 per 1000 kelahiran hidup.

Dia juga menyebutkan penyebab utama kematian ibu bervariasi mulai dari faktor kesehatan sampai sosial ekonomi, perkawinan dan kehamilan usia remaja merupakan faktor risiko tinggi terhadap kematian ibu.

Pada kegiatan ini dokter Hasto juga melakukan peninjauan layanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) on the spot.

Sebanyak 100 akseptor mendapat pelayanan di mobil unit pelayanan (muyan) KB. Juga ditinjau  Mobil Cinta Keluarga Peduli Stunting dan Setya Gratya mobile, serta gerai Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).

Pada kegiatan itu juga dilalulan.penandatanganan MoU tentang Penguatan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana serta Perjanjian Kerja Sama tentang Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Pelayanan Kontrasepsi di Perguruan Tinggi antara BKKBN dengan AIPKIND, Peluncuran Population Clock Provinsi Banten dan_Kick-off_ Pekan Pelayanan 100.000 Akseptor KB Pasca Persalinan Nasional.

Dalam rangka peringatan HKD 2024, jajaran BKKBN dan UNFPA juga mengunjungi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) BKKBN, termasuk Rumah Dataku. Di Kampung KB Pelangi, pengelola data, tokoh masyarakat, perempuan, dan generasi muda berbagi pengalaman mereka dalam pengumpulan dan penggunaan data di tingkat desa.

Tokoh masyarakat dan anggota masyarakat juga berkumpul untuk menyaksikan pemutaran film Kecele, sebuah film pendek tentang perkawinan anak yang diproduksi UNFPA bersama BKKBN dan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU).(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler