Kepala BMKG Ingatkan Sisi Mitigasi Menyikapi Potensi Gempa Bumi di Indonesia

Kamis, 02 Maret 2023 – 15:07 WIB
PDIP saat menggelar Seminar Nasional berjudul Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Risikonya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (2/3). Dokumen PDIP

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan Indonesia harus menguatkan sistem mitigasi menyikapi potensi gempa bumi. 

Dia mengatakan itu saat menjadi pembicara Seminar Nasional berjudul Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Risikonya di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (2/3). 

BACA JUGA: BMKG: Sukabumi Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Tetap Tenang

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu awalnya mengatakan Indonesia menjadi negara dengan sesar aktif yang berdekatan. 

Misalnya, Sulawesi Tengah memiliki sesar aktif yang berdekatan antara Palu- Kuleana ini dengan Palolo A dan Palolo B. 

BACA JUGA: Gempa Terkini, BMKG Minta Warga Hindari Bangunan Retak

Kemidian beralih ke Jawa Barat, khususnya Sukabumi yang memiliki sesar aktif dan berdekatan antara Citarik dengan Cipamingkis. 

"Gempa kuat dapat terjadi saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks semacam ini," kata Dwikorita dalam seminar, Kamis. 

BACA JUGA: Ancaman Erdogan Terbukti, Jurnalis Turki Dipersekusi Gegara Mewartakan Gempa Bumi

Wanita bergelar profesor itu kemudian menyinggung bahaya gempa ketika sesar aktif berkedatan dengan kejadian di Turki.

Dia mengungkapkan negara yang kini dipimpin Recep Tayyip Erdogan memiliki dua sesar aktif berdekatan, yakni East Anatolian dengan North Atatolian.

Dwikorita mengatakan lokasi sesar yang berdekatan di Turki memungkinkan gempa bumi terjadi dalam waktu berdekatan dengan kekuatan yang hampir sama.

Alumnus Universitas Leeds itu lantas menyebut gempa di Turki sangat mungkin terjadi di Indonesia.

"Semua paparan ini bukan untuk menakuti, tetapi untuk edukasi," kata Dwikorita. 

Oleh karena itu, Dia meminta semua pihak termasuk para kepala daerah bisa memperhatikan sisi mitigasi terhadap gempa bumi. 

Semisal, kata Dwikorita, para kepala daerah yang dilintasi sesar aktif harus ketat menerapkan tata ruang yang memastikan fasilitas publik tahan gempa.

"Pemda untuk segera mengecek bangunan, konstruksinya apakah sudah tahan gempa. Kampus teknik bisa bantu. Kalau ketahuan ada tak tahan gempa, mohon perkuat. Ada teknologinya," kata dia.

Wanita kelahiran Yogyakarta itu mengingatkan upaya mitigasi perlu dikuatkan dengan tidak bolehnya bangunan berdiri di lintasan sesar aktif atau berkategori zona merah. 

Sementara itu, kata Dwikorita, jarak yang agak jauh dan renggang dari lintasan sesar aktif atau zona oranye serta kuning boleh didirikan bagunan dengan syaratnya ketat.

"IMB dan tata ruang ditetapkan ketat. Kalau zona merah jangan dibangun, sebab nanti jadi kuburan massal," kata dia. 

Selain itu, lanjut Dwikorita, penguatan edukasi dan literasi perlu dikedepankan dalam sisi mitigasi terhadap gempa bumi agar tidak memunculkan banyak korban jiwa. 

"Edukasi, literasi, advokasi secara inklusif dan berkelanjutan semenjak dini," katanya. 

Dwikorita di sisi lain turut mengapresiasi kepala daerah dari PDIP yang sangat responsif soal mitigasi bencana alam. 

Sebab, kepala daerah dari parpol berlambang Banteng moncong putih itu rutin berdiskusi dengan BKMG menyikapi potensi gempa bumi. 

Tak hanya itu, Dwikorita juga mengapresiasi PDIP yang rutin memberikan pembekalan materi soal mitigasi gempa dan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP rajin terjun di lokasi bencana. 

"Kami sangat bangga dan respek atas Baguna PDIP. Kalau kami ke daerah, pimpinan daerah dari PDIP, sangat responsif dan cepat menerima kami," ungkapnya. 

Diketahui, acara seminar yang diselenggarakan di Sekolah Partai Acara itu turut dihadiri secara fisik oleh Ketua DPP PDIP Sri Rahayu, Ribka Tjiptaning, dan Tri Rismaharini lewat daring. Acara juga dihadiri sejumlah kepala daerah dari PDIP seperti Bupati Banyuasin Askolani, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih, dan Wakil Bupati Kota Banjar Nana Suryana. (ast/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... ILUNI UI Serahkan 20 Unit ANTARA Tahap I kepada Korban Gempa Cianjur


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler