jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen Suharyanto meminta masyarakat dan para penambang tidak melakukan aktivitas di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan, Jawa Timur.
Permintaan itu disampaikan Letjen Suharyanto menyusul terjadinya erupsi di Gunung Semeru, Jawa Timur.
BACA JUGA: Info Terkini Penerbangan Bandara Malang dan Surabaya Pascaerupsi Semeru
"Imbauan ke masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepanjang DAS Mujur dan Curah Kobokan," kata mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya itu dalam keterangan pers yang disiarkan BNPB Indonesia di YouTube, Sabtu (4/12).
Menurut dia, BNPB telah melakukan respons cepat menyusul aktivitas di Gunung Semeru itu. Semisal mengerahkan anggota BNPN Kabupaten Lumajang menuju lokasi terdampak.
BACA JUGA: Korban Letusan Gunung Semeru Diperkirakan Masih Bertambah, Tercatat Sudah Sebegini
"Demi melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi, dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat," tutur Suharyanto.
Selain itu, kata Alumnus Akademi Militer 1989 itu, BPBD Kabupaten Lumajang telah mendirikan titik pengungsian bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di tiga desa.
"Itu ada di Desa Supit Urang dan desa Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro," beber Suharyanto.
Selanjutnya, kata dia, BNPB pada malam ini segera mengirimkan tim reaksi cepat melalui jalur darat.
"Malam ini bergerak lewat darat dan membawa logistik antara lain selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat, matras, dan logistik dasar lainnya," tutur pria kelahiran Jawa Barat tersebut. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan