jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komisaris Jenderal (Pol) Saud Usman Nasution mengaku terzalimi dalam sepekan terakhir ini. Hal itu tak terlepas dari langkah BNPT meminta pemblokiran atas situs-situs yang diduga menyebarkan paham radikal.
“Dalam seminggu ini, saya merasa terzalimi. Sebagai umat Islam, banyak ulama, pejabat, menyalahkan langkah BNPT. Saya merasa terzalimi," ungkap Saud dalam dalam diskusi bertajuk “Kontroversi Penutupan Situs Radikal: Sensor Internet, Politis, atau Perlindungan Publik?” yang diadakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (5/4).
BACA JUGA: Tak Semua Pejabat Negara dapat Fasilitas Uang Muka Kendaraan
Lantas, mengapa baru sekarang BNPT mengusulkan pemblokiran padahal situs-situs itu sudah bertahun-tahun beroperasi? Menurut Saud, pihaknya baru bisa bersikap karena selama ini aturan pemblokiran terhadap situs bernuansa negatif masih belum jelas.
"Kenapa sekarang baru ada surat kita untuk blokir, karena memang selama ini aturannya gak jelas. Itulah kenapa kita terombang ambing dalam ketidakpastian," tegasnya.
BACA JUGA: Polri Pastikan Teroris Mati di Parimo Memang Daeng Koro
Lebih lanjut Saud mengatakan, dirinya saat berkunjung ke negara-negara di Timur Tengah beberapa waktu lalu selalu mendapat pertanyaan dari para ulama maupun mahasiswa Indonesia. Pertanyaan itu terkait upaya pemerintah terhadap situs-situs yang menyebarkan paham radikal.
"Kita jujur saja, rekan-rekan pasti banyak melihat situs-situs tidak mendidik. Saya sedih sebagai seorang muslim dituduh menutup situs Islam. Saya tidak pernah menutup situs Islam, yang saya rekomendasikan itu situs yang menyebarkan informasi negatif, SARA," tegasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Bamsoet Curiga Yasonna Ikut Konspirasi Jatuhkan Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui DPR, Jokowi Muluskan Komjen BH atau Malah Ajukan Calon Baru?
Redaktur : Tim Redaksi