jpnn.com, JAKARTA - Badan Pelidungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaksanakan pemberian vaksinasi Covid-19 tahap pertama kepada 856 pegawai di lingkungan BP2MI.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan vaksin Sinovac ini halal oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan telah dipastikan aman oleh Badan Perlindungan Obat dan Makanan (BPOM).
BACA JUGA: 856 Pegawai BP2MI Divaksin Covid-19, Benny Rhamdani Bilang Begini
“Hari ini kami melaksanakan vaksin Covid-19 di lingkungan BP2MI untuk 856 pegawai, mulai dari pejabat Eselon I, II, dan seluruh pegawai. Termasuk kepada supir, officeboy (OB),” ujar Benny di Aula KH Abdurahman Wahid BP2MI, Jakarta, Selasa pagi (16/3/2021).
Selain semua pegawai pusat BP2MI, sambung Benny, pemberian vaksinasi Covid-19 akan dilakukan untuk seluruh pegawai Unit Pelaksana Teknis (UPT) BP2MI di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Pemerintah Tidak Mungkin Distribusi Vaksin Covid-19 Bermasalah
“Ini adalah langkah kita untuk meyakinkan publik bahwa kita harus waspada, hari-hati dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kita harus menjalankan dalam keseharian seperti menjaga jarak, cuci tangan, dan memakai masker karena corona itu nyata dan ada,” ujarnya.
Menurut Benny, dengan pemberian vaksinasi ini, BP2MI ingin memastikan semua pegawai sehat dan aman, sehingga bisa memberikan pelayanan kepada pekerja migran dengan baik.
BACA JUGA: Vaksin Sputnik V Siap Digunakan Untuk Vaksinasi Gotong Royong, Berapa Harganya?
“Alhamdulillah setelah divaksin ini saya baik-baik saja tidak ada dampak apapun. Sekali lagi tidak usah terlalu hawatir dengan vaksinasi ini. Yakin apa yang dilakukan Pemerintah baik dan sehat. Kita tetap menjalankan aktivitas,” ujar Benny.
Benny berharap masyarakat suatu saat nanti semua akan menjalani kehidupan normal kembali. Sehingga segala aktivitas seperti kehidupan sosal, ekonomi bisa pulih kembali.
“Saya yakin apa yang dilakukan pemerintah baik bagi rakyat dengan vaksinasi Covid-19 ini baik, halal, dan aman. Rencana dua minggu ke depan BP2MI akan melakukan vaksin tahap dua,” ujarnya.(fri/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Friederich