jpnn.com, PEKANBARU - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal memastikan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terkendali.
Edy menyampaikan berdasarkan pantauan satelit BMKG titik hotspot di Riau, adalah yang paling kecil di antara wilayah lainnya di Pulau Sumatera.
BACA JUGA: Nelayan Aceh Selatan Hilang Saat Melaut, BPBD Mengerahkan Tim untuk Pencarian
“Pertama mati lihat dari data hotspot Riau itu yang paling sedikit. Dibandingkan Sumsel yang mencapai 1.000 lebih,” kata Edy saat dikonfirmasi JPNN.com Senin (9/10).
Menurut Edy, antara Riau, Jambi, dan Sumsel adalah wilayah yang berbatasan langsung dan tidak dapat dipisahkan.
BACA JUGA: BPBD Kalbar Terus Memonitor Banjir dan Longsor di Kapuas Hulu, Masyarakat Diminta tetap Tenang
“Jika terjadi salah satu karhutla maka semua terdampak, khususnya asap itu pasti terbawa angin, yang terjadi di Riau saat ini itu asap kiriman dari Sumsel dan Jambi,” jelasnya.
Untuk itu, Edy memastikan bahwa karhutla di Riau masih dapat ditangani dan terkendali.
“Data kami BPBD itu karhutla di Riau Alhamdulilah masih terkendali. Kalau di Riau karhutlanya tidak sampai menimbulkan asap seperti itu. Karena cepat ditangani, tidak pernah lama pasti cepat dipadamkan,” ungkapnya.
Edy pun meminta agar masyarakat tidak terpengaruh isu-isu liar yang mengatakan Karhutla di Riau sudah sangat parah.
“Ya itu tidak benar. Karhutla di Riau, bisa lihat sendiri begitu ada api langsung ditangani. Bahkan, kami terus melakukan upaya modifikasi cuaca, karena ini situasi kan memang lagi musim kemarau,” pungkasnya. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Rizki Ganda Marito