Kepala BPIP Minta Mahasiswa Ternate Berperan Menjaga dan Mengamalkan Ideologi Pancasila

Kamis, 11 Mei 2023 – 11:42 WIB
Kepala BPIP Prof Yudian menyampaikan kuliah umum yang mengangkat tema 'Penguatan Nilai-Nilai Pancasila dalam Perspektif Kearifan Lokal Maluku Utara' yang berlangsung di Ternate, Rabu (11/5). Foto: Dokumentasi Humas BPIP

jpnn.com, TERNATE - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menyebut peran mahasiswa Ternate sebagai kunci peradaban masa depan.

Apalagi Ternate dan Tidore merupakan daerah kepulauan yang memiliki sejarah penting dalam kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA: Kepala BPIP Jelaskan Hubungan Islam dan Pancasila Melalui Perspektif Maqashid Syari’ah

"Mahasiswa saat ini tidak cukup mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga harus berperan dalam menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila di masa kini dan masa akan datang," kata Prof Yudian Wahyudi di acara pembinaan ideologi Pancasila, Rabu (10/5).

BACA JUGA: BPIP Tegaskan Penerbitan Buku Bahan Ajar Pendidikan Pancasila Tidak Boleh Dimonopoli

Kegiatan tersebut diselenggarakan di dua kampus besar di Maluku Utara tersebut, yakni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate dan Universitas Khairun.

Lebih lanjut Prof Yudian menyampaikan tantangan bangsa Indonesia ke depan sangat kompleks, karena banyak kelompok yang ingin mengganti ideologi negara, terutama melalui teknologi.

Karena itu, dia mengajak kepada ratusan mahasiswa dan civitas akademika IAIN Ternate dan Universitas Khairun untuk maju bersama mengimplementasikan nilai-nilai luhur sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

"Mari kita implementasikan nilai-nilai Pancasila melalui kearifan lokal, seperti kuliner, musik, olahrga dan lain sebagainya," ajak Prof Yudian Wahyudi.

Profesor yang pernah menjabat sebagai Presiden Rektor Instiut Agama Islam se-Asia itu juga mengajak kepada civitas akademika IAIN Ternate dan Universitas Khairun untuk tetap bersyukur sebagai warga negara Indonesia yang memiliki Pancasila.

"Pancasila lahir bukan di ruang hampa, tetapi dari nilai-nilai yang ada di negara kita pada zaman nenek moyang," paparnya.

Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi yang hadir sebagai pembicara pada sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila yang dikemas dalam  acara bedah buku di IAIN Ternate, Rabu (10/5). Foto: Dokumentasi Humas BPIP.

Tidak hanya itu, kata Prof Yudian, Pancasila bisa menyatukan 57 negara (kerajaan) termasuk kerajaan yang ada di Ternate menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman mengajak kepada seluruh civitas akademika untuk memanfaatkan momentum berharga ini.

"Ini kita perlu manfaatkan kesempatan ini momentum ini sangat baik, memberikan pencerahan terkait dengan bagaimana hubungan Pancasila dan Islam," kata Wali Kota Tauhid Soleman.

Dia mengaku saat ini bangsa Indonesia tengah memiliki berbagai problematika kebangsaan dan kehormatan yang mengancam harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara salah satu ujian terbesar adalah munculnya gerakan yang ingin mengubah ideologi negara.

"Generasi milenial Islam yang berlandaskan ideologi Pancasila ini harus menjadi garda terdepan untuk menangkal kejahatan tersebut," tegasnya.

Menurut Taugid, sebagai bangsa yang majemuk, Pancasila adalah saling menjawab atau titik temu dalam berbangsa dan bernegara yang menjadi fasilitas persatuan Indonesia.

Sementara itu, Ketua DPRD Ternate Muhajirin Bailusy menyampaikan apresiasi terhadap BPIP yang menyelenggarakan pembinaan ideologi Pancasila untuk mahasiswa dan dosen di dua kampus besar di daerahnya.

Muhajirin berharap pelaksanaan kegiatan tersebut melalui bedah buku dan kuliah umum tidak berhenti sampai saat ini, melainkan berkelanjutan melalui kegiatan lainnya.

"Semoga kegiatan ini terus berkelanjutan, tidak hanya mahasiswa, melainkan stakeholders masyarakat dan pemerintahan, harap Muhajirin Bailusy.

Menurut Muhajirin, Pancasila merupakan ideologi bangsa yang merupakan rumah bersama yang memiliki tujuan dan cita-cita untuk menjaga bangsa dan negara tetap utuh sebagaimana yang telah dititipkan pendiri bangsa.

Apresiasi juga disampaikan Rektor IAIN Ternate Radjiman Ismail dan Rektor Universitas Khairun Ridha Ajam.

Keduanya berharap melalui kegiatan ini para mahasiswa dan dosen dapat memahami dan memperkuat Pancasila, terutama dalam mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks negara yang demokratis pemahaman Pancasila yang menegaskan koridor kenegaraan sebagai bentuk saling menghargai dan saling menghormati antarsesama manusia, karena tingginya sebuah nilai kehidupan adalah ketika kita saling menghargai perbedaan untuk menuju kepada peradaban yang sesungguhnya.

"Alhamdulillah civitas akademika kedua kampus tersebut sangat antusias mengikutinya, bahkan setiap kampus kurang lebih mencapai 400 peserta," kata
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso saat menyampaikan laporan.

Dia mengatakan BPIP telah melakukan perjanjian kerja sama dengan Universitas Khairun untuk menindaklanjuti program atau kegiatan pembinaan ideologi Pancasila.

"Universitas Khairun memiliki Pusat Studi Pancasila sehingga BPIP perlu kerja sama dalam menjalankan program atau kegiatan," terang Prakoso. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler