Kepala BSN: Terakreditasi KAN, 191 Laboratorium Lingkungan di Indonesia Diakui Dunia

Rabu, 09 Juni 2021 – 22:39 WIB
Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad dalam peringatan hari akreditasi dunia. Foto: Humas BSN

jpnn.com, JAKARTA - Pemanasan global mengakibatkan perubahan berkepanjangan pada sistem iklim di Indonesia.

Menurut Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad, akreditasi memiliki peran penting dalam mendukung penanganan perubahan iklim tersebut.

BACA JUGA: BSN: Alat Kesehatan Terkalibrasi Percepat Penurunan Kasus Covid-19

"Caranya menyediakan sistem yang menjamin penilaian kesesuaian (lingkungan) telah sesuai dengan standar," ungkap Kukuh dalam peringatan Hari Akreditasi Dunia besutan Komite Akreditasi Nasional (KAN) di Jakarta, Rabu (9/6).

Ketua KAN itu menjelaskan, salah satu bentuk dukungan terhadap penanganan perubahan iklim ialah melalui akreditasi laboratorium pengujian kualitas lingkungan.

BACA JUGA: Akreditasi 791 Prodi PTKI, Kemenag Gelontorkan Rp 22 Miliar

KAN melibatkan personel yang ditunjuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menjadi anggota tim asesmen.

 “Saat ini sebanyak 191 laboratorium pengujian kualitas lingkungan yang telah terakreditasi KAN,” ungkap Kukuh.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut, Yohanes Tewas, Lihat Tuh Kondisi Motornya

Selain itu, KAN juga melakukan akreditasi terhadap lembaga validasi/verifikasi (LV/V) sektor informasi lingkungan yang harus memenuhi persyaratan SNI ISO/IEC 17929:2019 dan ISO 14065:2020.

KAN menyusun Skema Gas Rumah Kaca (GRK), yang lembaga verifikasi validasi GRK harus memenuhi persyaratan sektor informasi lingkungan serta persyaratan tambahan yaitu SNI ISO 14064-3 dan ISO 14066.

“Saat ini KAN telah mengakreditasi tiga lembaga verifikasi validasi GRK di Indonesia,” terang Kukuh.

KAN mewakili Indonesia dalam forum kerja sama internasional antarbadan akreditasi, yaitu IAF, ILAC dan Asia Pacific Accreditation Cooperation (APAC).

Fokus kerja sama yang dilakukan oleh organisasi-organisasi tersebut adalah perjanjian saling mengakui hasil-hasil sertifikasi, pengujian, inspeksi, dan lainnya yang disebut Multilateral Recognition Arrangements (MLA's) atau Mutual Recognition Arrangements (MRA's).

Dia menambahkan, akreditasi mendukung SDGs dengan mengintegrasikan kebijakan, strategi dan perencanaan nasional khususnya penanganan perubahan iklim.

Secara terpisah, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri menyampaikan pentingnya akreditasi.

Akreditasi bertujuan untuk melindungi masyarakat Indonesia dalam aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan hidup serta peningkatan daya saing bangsa. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengendara Yamaha R15 Terlindas Truk, Kondisinya Mengerikan


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler