Kepala Disabet Pedang, Romo Prier Sudah Bisa Bercanda

Selasa, 13 Februari 2018 – 07:04 WIB
Jemaat Gereja St Lidwina Bedog, Kabupaten Sleman, Jogjakarta, sudah diperbolehkan masuk ke dalam gereja tersebut. Foto: Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja

jpnn.com, JOGJA - Romo Prier dan Yohanes Trianto, dua dari tiga korban penyerangan Gereja St Lidwina Bedog Gamping Sleman, Jogja, hingga kemarin masih dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Panti Rapih.

Tapi kondisinya dinyatakan makin membaik dan dalam waktu dekat akan dipindahkan ke ruang perawatan.

BACA JUGA: Ini Sikap Resmi Muhammadiyah soal Teror di Gereja St Lidwina

“Saat ini di ICU ada dua, Romo (Prier) dan Yohanes (Trianto), sedang Budiyono berada di ruang perawatan biasa,” ujar Direktur Utama RS Panti Rapih Jogja dr Teddy Janong, M.Kes dalam jumpa pers di RS Panti Rapih Jogja, Senin (12/2).

Meski berada di ICU, kondisi Romo Prier dan Yohanes Trianto suduh membaik dan diperkirakan dalam satu hingga dua hari ini sudah bisa dipindahkan ke ruang perawatan biasa.

BACA JUGA: Tokoh Agama Disasar, Ini Permintaan Bamsoet ke BIN dan TNI

“Makan, minum baik, sekarang tinggal diantisipasi apakah ada infeksi di luka dan dampak psikologis trauma,” tambahnya.

Untuk luka-lukanya sendiri, Teddy mengatakan yang terparah memang Triyanto karena terkena sabetan pedang di jidat sepanjang sekitar 15 sentimeter dan sedikit di pangkal hidung.

BACA JUGA: Charles Honoris: Pelaku Teror Kini tak Lagi Berjejaring

Sedang Romo Prier di kepala bagian belakang. Tapi sabetan pedang tersebut tidak sampai mengenai bagian otak.

Luka-luka di kepala korban pun sudah dibersihkan dengan operasi dan dijahit. “Dampak operasi mual dan pusing juga sudah tidak dirasakan,” ungkapnya.

Teddy menambahkan kondisi para pasien saat ini dalam kondisi baik. Bahkan kepadanya, setelah dioperasi, Romo Prier sempat bercanda mengisahkan penyerangan minggu pagi lalu.

“Romo Prier sempat bilang,’Kalau melarikan diri mungkin saya selamat, tapi saya tidak disuruh mundur saya tidak mundur, maka saya dibacok’ itu guyonan beliau,” ujar Teddy menirukan kisah dari Romo Prier.

Kepala emergency RS Panti Rapih Jogja dr Valentina Dian Juwitawati, yang pertama menangani, mengatakan saat empat korban datang ke RS Panti Rapih, Romo Prier yang dinilainya paling santai meski kepalanya berdarah.

Bahkan saat datang ke ICU Romo Prier langsung duduk sambil memegangi kepala bagian belakanganya. “Beliau hanya bilang minta tolong dicek kepalanya,” ujar dia.

Awalnya RS Panti Rapih Jogja menerima empat pasien korban penyerangan gereja di Sleman. Yang pertama kali datang adalah Romo Prier kemudian Yohanes Triyanto.

Karena luka di kepala keduanya dilakukan CT Scan kemudian dioperasi. Siangnya datang pasien rujukan dari RS Ludira Husana, Budiyono dengan luka yang dikatakan tidak terlalu parah.

Sedang satu korban lainnya Mukarto setelah dilakukan pemeriksaan langsung diperbolehkan pulang. (pra)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gereja Bedog Diserang, Polisi Sigi Jejak Pelaku di Magelang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler