Kepala Mantan Presiden Yaman Didor Sniper Houti

Selasa, 05 Desember 2017 – 07:00 WIB
Mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Foto: Reuters

jpnn.com, SANAA - Nyawa mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh melayang di tangan mantan sekutunya, kelompok militan Houthi. Berita tentang kematian Saleh itu disiarkan oleh saluran televisi Al Arabiya kemarin, Senin (4/12).

Sebelum berita kematiannya menyebar, tersiar kabar bahwa rumah Saleh di Sanaa dibom pemberontak yang didukung oleh Iran itu.

BACA JUGA: Aliansi Bergeser, Pemberontak Serbu Rumah Eks Presiden

Kabarnya, penembak jitu Houthi yang menghabisi nyawa politikus 75 tahun tersebut. Dalam video yang disebar oleh Houthi, tampak jenazah Saleh yang mengenakan baju abu-abu diusung dengan menggunakan selimut merah. Tampak luka di salah satu sisi kepalanya.

Dulu, Saleh dan Houthi berkoalisi untuk menggulingkan pemerintahan Yaman yang sah. Namun, belakangan mereka berebut kekuasaan di Sanaa.

BACA JUGA: Saudi Kembali Bombardir Yaman, Puluhan Tewas

Bahkan, dua hari lalu, Saleh mengatakan akan meninggalkan kerja samanya dengan Houthi dan beralih kubu ke koalisi yang dipimpin Saudi. Houthi pun memberlakukan tahanan rumah untuk Saleh.

Sebenarnya, sejak Rabu (29/11) pasukan Houthi dan Saleh saling serang. Komite Palang Merah Internasional mengungkapkan bahwa 125 nyawa melayang dan 238 lainnya terluka dalam pertempuran selama enam hari tersebut.

Pertempuran terjadi sepanjang malam. ’’Kami melewati hari-hari penuh teror,’’ ujar penduduk Sanaa Mohammed Al Madhaji.

Pasukan Saudi yang ikut menggempur pasukan Houthi dari udara tidak bisa membantu banyak. Pendukung Saleh tetap terdesak.

Saluran televisi Al Masirah milik Houthi melaporkan bahwa mereka telah menguasai rumah milik Tareq, keponakan Saleh. Mereka juga terus merangsek ke distrik politik di Sanaa yang selama ini menjadi benteng bagi pendukung dan keluarga Saleh.

’’Dengan bantuan dan izin Tuhan, pasukan keamanan kemarin malam bisa membersihkan area yang dipakai oleh militan pengkhianat,’’ ujar Mohammed Abdul Salam, juru bicara Houthi, kemarin. (Reuters/sha/c7/any)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler