Kepala Unit BRI Dikepruk Pistol, Rp 400 Juta Amblas

Kamis, 31 Oktober 2013 – 06:24 WIB

jpnn.com - KEDIRI - Kantor BRI unit Ngronggo di Jalan Kapten Tendean 176, Kota Kediri, dirampok kemarin. Pelaku yang berjumlah enam orang beraksi sekitar pukul 15.35 dengan membawa senjata api (senpi), pisau, dan parang. Mereka menyekap lima karyawan, termasuk Kepala Unit BRI Nanang Budi Santoso. 

Kamera circuit closed television (CCTV) dirusak. Nanang bahkan dianiaya. Tak hanya dipukuli dan ditendang, kepala pria 35 tahun itu dikepruk pistol beberapa kali hingga robek. Akibatnya, banker asal Desa Kunjang, Kecamatan Wates, tersebut harus dirawat di Rumah Sakit (RS) Baptis Kediri.

BACA JUGA: Curi Tabung Gas Melon, Sopir-Kernet Diringkus

Setelah melumpuhkan semua karyawan bank berpelat merah tersebut, kawanan perampok yang menutup wajahnya dengan helm menguras isi brankas. Uang Rp 400 juta berhasil dibawa kabur.

Saat kejadian, kantor yang berada di depan ruko Jalan Kapten Tendean itu sudah tutup. ''Kantor tutup pukul 15.30, tapi memang pintunya tidak dikunci. Pagar juga belum tutup,'' kata Estu Sudibyo, 54, asisten manajer BRI cabang Kediri. 

BACA JUGA: Guru SD Cabuli Muridnya di Kelas

Saat itulah, pelaku yang dipastikan berjumlah enam orang masuk melalui pintu depan. Awalnya hanya satu orang yang masuk di dalam. Selanjutnya, tiga pelaku menyusul. Kali ini, mereka mendobrak pintu yang belum dikunci. Lalu, mereka langsung masuk ke ruang pelayanan depan tempat teller dan customer service (CS).

Begitu berada di ruang tersebut, pria yang semuanya diidentifikasi berbadan besar dan memakai helm langsung menodong Dani Mahardika, 21, sekuriti di dalam ruangan tersebut. 

BACA JUGA: Polisi Berpangkat Kompol Diduga Terlibat Penyelundupan 6 Ribu Ekstasi

Selain kepada Dani, para pelaku menodong Dian Tri, 30, teller, serta dua petugas CS, yaitu, Ikrar, 23, dan Dina Ayuningtyas, 21. ''Ada pelaku yang membawa pistol, pisau, dan parang,'' kata Dian yang kemarin masih terlihat shock.

Sambil menodong para karyawan, pelaku sempat menyebut jika mereka tak akan mengambil barang milik karyawan. ''Saya nggak ambil barang Anda. Saya cuma ambil barang yang diasuransikan,'' imbuh Dian menirukan ucapan pelaku dalam bahasa Indonesia.

Setelah menodong petugas yang ada di depan, empat pelaku lantas memborgol Dani. Senjata air softgun yang dibawa Dani dirampas. Adapun tangan Dian, Ikrar, dan Dina diikat dengan tali rafia. 

Di saat yang sama, pelaku lain merusak CCTV yang ada di kantor dan mengambil memorinya. Satu pelaku lagi menuju kantor bagian dalam, tepatnya di ruang kepala unit Nanang Budi Santoso. Seperti empat karyawan lainnya, Nanang pun diikat dengan tali rafia. 

Jika empat karyawan lain tak sempat dianiaya, Nanang justru dipukul dan ditendang. Bagian belakang kepalanya bahkan dipukul dengan gagang pistol beberapa kali. Akibatnya, kepala Nanang terluka dan berdarah. ''Pak Nanang dipukul soalnya saat diminta memberikan kunci brankas menolak,'' beber Dani. 

Setelah dipukul hingga kepalanya berdarah, Nanang lantas menyerahkan kunci brankas. Sebelumnya, pelaku sudah meminta kunci brankas yang dibawa teller. '''Pelaku lalu meminta untuk menunjukkan lokasi brankas'' imbuh Dani. 

Aksi berlangsung cepat, hanya berlangsung sekitar 15 menit. Pelaku bergegas kabur setelah menguras uang yang ada di brankas dan uang kas di operasional teller. 

Estu menyebut, total uang yang dibawa perampok diperkirakan Rp 400 juta. ''Nilai pastinya masih belum dihitung,'' tegas Estu. (ut/ndr/JPNN/c17/bh) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Foto Gaya Panas Brigadir RS, Ada 1 Janggal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler