Kepengurusan Baru, Akindo Fokus pada Kolaborasi & Ketahanan Pangan

Kamis, 03 Oktober 2024 – 11:44 WIB
Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) resmi memiliki kepengurusan baru untuk periode 2024-2029. Hidayatullah Suralaga terpilih sebagai ketua umum, Rayfarrell Dwia sebagai sekretaris jenderal, dan Rossy Wanandi sebagai bendahara. Foto dok. Akindo

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) resmi memiliki kepengurusan baru untuk periode 2024-2029.

Pemilihan berlangsung dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 30 September 2024, dengan hasil suara bulat.

BACA JUGA: Pengamat Puji Gagasan Visioner Arinal untuk Wujudkan Kedaulatan Pangan di Provinsi Lampung

Hidayatullah Suralaga terpilih sebagai ketua umum, didampingi Rayfarrell Dwia sebagai sekretaris jenderal, dan Rossy Wanandi sebagai bendahara.

Hidayatullah Suralaga mengajak seluruh anggota untuk aktif dalam berkolaborasi dan memperkuat komunikasi di antara mereka.

BACA JUGA: Jokowi Minta Daerah Sekitar IKN Harus Siap-siap Untuk Memasok Pangan

"Melalui Munaslub ini, kami berharap Akindo dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan anggotanya dan masyarakat luas," ujar Hidayatullah dalam sambutannya dikutip Kamis (3/10).

Munaslub Akindo diselenggarakan dengan tujuan revitalisasi dan konsolidasi organisasi, guna menghadapi tantangan perdagangan kedelai di tingkat nasional.

BACA JUGA: Pembunuhan di Tol Merak-Jakarta Telah Direncanakan Para Pelaku

Acara ini juga dihadiri para anggota yang mewakili berbagai pelaku usaha kedelai, mulai dari importir hingga distributor di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Rayfarrell Dwia, sekretaris jenderal terpilih, menekankan pentingnya kolaborasi di antara para pelaku usaha kedelai dan mengundang lebih banyak pihak untuk bergabung dengan Akindo.

"Mari bergandengan tangan untuk memperluas jaringan dan jangkauan, sehingga manfaat asosiasi ini bisa dinikmati oleh lebih banyak kalangan," kata Rayfarrell.

Ia juga menyoroti pentingnya Akindo sebagai wadah aspirasi bagi anggotanya dalam mendorong kebijakan yang tepat guna dari pemerintah.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono berharap kepengurusan baru Akindo dapat bersinergi lebih baik dengan Bulog, khususnya dalam pengadaan kedelai. Wahyu menyoroti tantangan besar dalam menjaga stabilitas pasokan kedelai nasional, mengingat produksi lokal masih rendah dan ketergantungan pada impor masih tinggi.

"Total kebutuhan kedelai nasional mencapai sekitar 247.455 ton per bulan, namun pemerintah, baik melalui Bulog maupun BUMN pangan, saat ini tidak memiliki cadangan sama sekali. Ketahanan pangan menjadi prioritas, dan kita harus bekerja sama untuk mengatasinya," ungkap Wahyu.

Selain kedelai, Bulog juga memprioritaskan bahan makanan lain seperti beras, daging sapi, daging ayam, jagung, minyak goreng, bawang putih, cabai, dan telur ayam.

Akindo dalam hal ini juga menyatakan komitmen mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional, khususnya dalam menjaga stabilitas pasokan kedelai di tengah tantangan perdagangan global. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Motif Congkel Mata di Bogor Ternyata Gara-gara Ini, Mengerikan


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler