BACA JUGA: Penyelesaian Utang BUMN Tuntas 2009
Tetapi, hal itu belum cukup mendorong perbankan untuk menurunkan bunga simpananBACA JUGA: 38,500 Titik Pelayanan Telkomsel di Jabotabek-Jabar
Indikasinya, suku bunga antarbank turun dari 12 persen menjadi 10 pesen meskipun BI rate belum turunAwal tahun ini BI rate masih di posisi 8 persen, sedangkan suku bunga antarbank 5 persen
BACA JUGA: BI Jamin Likuiditas Aman
Hingga Juli-Agusutus lalu suku bunga antarbank sebesar 8,5 persen''Itu menunjukkan kepercayaan antarbank mulai meningkat,'' tuturnya, Senin (27/10).Longgarnya GWM, kata dia, seharusnya mampu menghentikan bank melakukan perang suku bunga depositoTetapi, saat ini bank belum tergerak untuk menurunkan bunga deposito
Dalam kondisi saat ini, dia juga meminta nasabah yakin pada perbankan nasionalPasalnya, bank butuh dukungan masyarakat untuk menghimpun dana agar likuiditasnya tidak seretHal itu juga harus didukung dengan turunnya inflasiSalah satu caranya adalah menahan kenaikan BI rate''Kenaikan BI rate jangan hanya dilihat dampaknya pada ekonomi, tetapi juga tujuannya untuk menjaga kualitas kredit,'' ujarnya.
Dia menilai gejolak di pasar modal memang belum menjangkiti sektor finansial secara signifikanHal itu mendorong BI kembali mengerek suku bunga acuan --saat ini di posisi 9,5 persen-- untuk menjaga kualitas kredit''Bunga tinggi dimaksudkan untuk mengerem pertumbuhan kredit yang mencapai 38 persen,'' ujarnya.
Saat ini, kata dia, kredit yang disalurkan bank di Indonesia baru sekitar 25-27 persen dari total PDB (produk domestik bruto)Tetapi, dia mengingatkan, jika kinerja perbankan tidak dijaga, kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) bisa mengancam.
Kondisi perbankan di dalam negeri masih lebih baik dibandingkan bank di dunia yang menghentikan kucuran kreditItulah yang memicu resesi''Kredit bank di Amerika mencapai 100 persen dari PDB,'' sebutnya(ina/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fokus Garap Pensiunan, Laba BTPN Terdongrak
Redaktur : Tim Redaksi