Kepercayaan Investor jadi Bukti, Kimia Farma Bukukan Cashflow Positif

Senin, 03 April 2023 – 22:40 WIB
PT Kimia Farma Tbk. melakukan rebranding PT Kimia Farma Apotek (KFA). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sepanjang 2022 telah menurunkan beban usaha sebesar 5,41 persen atau Rp 189 miliar dibandingkan pada 2021.

Efisiensi beban usaha dilakukan melalui optimalisasi biaya distribusi untuk seluruh produk.

BACA JUGA: Lewat Graduation UMKM Academy 3.0, Kimia Farma Tingkatkan Kualitas Pelaku Usaha

Di samping itu, KAEF mengupayakan penurunan beban keuangan sebesar 14,21% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan ini ditopang dengan dukungan perbankan melalui penurunan suku bunga dan kredit investasi serta refinancing.

BACA JUGA: Petugas Avsec yang Melanggar Tupoksi Pantas Dapat Sanksi

“KAEF telah membukukan cashflow positif di 2022. Pada akhir Desember 2022, tercatat nilai kas dan setara kas naik menjadi Rp 2,15 triliun dari 2021 senilai Rp 748 miliar. Hal ini didukung dengan diperolehnya dana dari aksi korporasi unlock value anak usaha yang dimiliki KAEF, yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA). Kepercayaan investor menjadi bukti adanya prospek positif bagi KAEF dan industri kesehatan di Indonesia,” ujar Direktur Utama KAEF, David Utama.

Adanya aksi korporasi unlock value ini mendukung modal kerja dan pengembangan bisnis KFA dengan New Bussiness Model with Digitalization, mengkombinasikan offline dan online store dengan strategi omnichannel, integrasi Apotek-Klinik-Lab Diagnostika, serta New Digital Channel.

BACA JUGA: Kembangkan Industri Ammonia, Pupuk Indonesia Siapkan 3 Langkah Jitu

Adapun pascaaksi korporasi unlock value KFA menghasilkan dana sebesar Rp 1,86 triliun disertai dengan pembebanan pajak sebesar Rp 76 miliar.

Selain itu, pada 2022 entitas anak KAEF yaitu KF Dawaa di Saudi Arabia membukukan kerugian sebesar Rp 24 miliar akibat tidak adanya kegiatan ibadah haji dan umroh selama pandemi.

Dengan adanya aksi korporasi dan kondisi entitas anak tersebut, memberikan pengaruh terhadap pencatatan kerugian sebesar Rp 109 miliar.

KAEF melihat prospek industri farmasi dan layanan kesehatan pada 2023 masih mengalami pertumbuhan, mengingat kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang menjadi perhatian seluruh pihak.

Di awal 2023, KAEF telah melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja antara lain aktivitas marketing yang masif dan penetrasi pasar.

Selain itu, Kimia Farma juga telah melakukan Non Deal Roadshow (NDR) dengan para investor untuk mendapatkan bisnis baru yang akan dikembangkan di tahun ini.

KAEF terus melakukan pembenahan di sektor layanan kesehatan dan ritel farmasi untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Salah satunya dengan adanya aliansi strategis dengan mitra strategis yang memiliki jaringan global, yaitu Parkway Pantai Group, yang memiliki kompetensi di Klinik dan Laboratorium Klinik.

Untuk mempermudah memperoleh akses produk dan layanan kesehatan, KAEF juga telah memiliki suatu aplikasi yaitu Kimia Farma Mobile (KF Mobile) yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang di dalamnya terdapat layanan penjualan produk secara online dan layanan kesehatan.

”KAEF optimis pada 2023 kinerja dapat tetap tumbuh dan memberikan kontribusi laba positif serta Cash Flow Operation yang tetap terjaga positif hingga akhir 2023. KAEF terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat,” jelas David.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler