Kepiting Cak Gundul 1992 Surabaya, Gemuk, Bikin Ngiler

Senin, 17 Juni 2019 – 00:33 WIB
Sandi Hartawan dan Hj Sulistiyani penggemar Kepiting Cak Gundul 1992. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com - Pelesiran ke Surabaya kurang lengkap rasanya kalau tidak berwisata kuliner ke restoran Kepiting Cak Gundul 1992.

Mesya Mohamad, Surabaya

BACA JUGA: Ahmad Dhani Divonis 1 Tahun Penjara

BENTUK bangunannya sederhana. Kelihatan sederhana karena diapit resto-resto bagus seperti Pizza Hut dan Chinese Food. Berada di Jalan Raya Kupang Indah No 45 C-D Surabaya.

Meski terkesan biasa, tapi restoran ini sangat diminati warga Surabaya dan luar daerah. Tidak hanya penduduk lokal, wisatawan asing pecinta seafood juga senang ke restoran Kepiting Cak Gundul 1992.

BACA JUGA: Sudah 1.600 Unit Hunian Vertikal Laku Terjual

Dinamakan Kepiting Cak Gundul 1992 lantaran pemiliknya sering dipanggil Cak Gundul. Warga asli Pandaan ini memulai usahanya dari warung tenda. Perawakannya sedang dengan ciri khas kepala plontos alias gundul.

Awal mulai usaha Cak Gundul meracik kepiting dengan rasa asam manis. Menurut Rani, karyawan Kepiting Cak Gundul 1992, asam manis ini merupakan ciri khas utama.

BACA JUGA: Sensasi Mudik Lewat Jalur Lintas Selatan dari Surabaya Hingga Pacitan

Suasana Restoran Kepiting Cak Gundul 1992 di Surabaya. Foto: Mesya/JPNN.com

Bila restoran seafood lainnya menyajikan kepiting saus Padang, di sini tidak akan ditemukan rasa itu.

Cak Gundul sengaja membuat brand restorannya dengan empat rasa yaitu asam manis, mentega, kare, dan rebus. Dari empat varian itu, yang paling laris manis adalah asam manis dan mentega.

BACA JUGA: Lovie Nyaris Putus Asa Gara –gara PPDB Sistem Zonasi

Kepiting asam manis ala Cak Gundul disukai karena rasa pedas, asam, dan manis bercampur jadi satu hingga menimbulkan cita rasa tinggi. Tidak heran, para pelancong yang ke Surabaya dan menggemari seafood pasti mampir ke sini.

Mereka rela antre panjang untuk bisa mencicip Kepiting Cak Gundul 1992. Untuk bisa makan kepiting Cak Gundul, pengunjung harus mengeluarkan dana yang variatif tergantung pemesanan.

Di restoran ini, harga dihitung berdasarkan jenis kepiting. Misalnya, kepiting super dan super jumbo harga per ons masing-masing Rp 38 ribu. Kepiting telur besar Rp 33 ribu per ons, telur kecil Rp 30 ribu, dan telur KW Rp 26 ribu.

Setelah menentukan jenis kepiting, pengunjung disilakan memilih menunya. Apakah mau dibikin asam manis dengan berbagai tingkat kepedasan, mentega, kare, dan rebus.

Sejumlah penggemar seafood yang sudah berkali-kali ke restoran ini mengaku, ada ciri khas Kepiting Cak Gundul 1992 dibanding lainnya.

Di Surabaya, restoran yang menyajikan menu kepiting sangat banyak. Namun, Kepiting Cak Gundul 1992 selalu jadi incaran.

BACA JUGA: Pelarian Prada Deri Permana Terlacak setelah Dia Telepon Tantenya

"Itu loh rasa kepitingnya enak banget. Kepitingnya segar, manis, gemuk, enggak kurus," kata Hj Sulistiani kepada JPNN baru-baru ini.

Dia bersama anaknya Sandi Hartawan, hampir setiap bulan ke restoran tersebut meski jauh-jauh dari Gresik. Walau harus mengeluarkan dana Rp 600 ribuan untuk mendapatkan dua kepiting asam manis, mereka mengaku puas.

Kualitas kepiting Cak Gundul menurut Rani, selalu dijaga. Kepiting-kepiting ini sengaja didatangkan dari Tarakan. Kepitingnya dipilih yang kualitas ekspor.

"Awal-awal Cak Gundul yang memilih kepitingnya langsung ke Tarakan. Namun setelah ada suplier tetap, enggak sibuk bolak-balik ke Tarakan lagi," ucapnya.

Dia menyebutkan, Kepiting Cak Gundul 1992 pusatnya ada di Pandaan, Jawa Timur. Sedangkan cabang lainnya ada di kawasan Darmo, Surabaya

Kepiting Cak Gundul 1992 juga ada di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jakarta. "Kalau di Yogya, Jakarta (Kelapa Gading), Serpong, dan Jateng (Semarang) hanya franchise. Yang di Surabaya dan Pandaan langsung dikelola keluarga Cak Gundul," tandasnya.

Bagi para pelancong yang menggemari seafood, ada baiknya mencoba Kepiting Cak Gundul 1992. Dijamin happy, puas, dan ketagihan makan kepiting berkualitas super serta bercita rasa tinggi. (esy/jpnn)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditinggal ART Mudik, Warga Surabaya Pilih Menginap di Hotel


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler