Sensasi Mudik Lewat Jalur Lintas Selatan dari Surabaya Hingga Pacitan

Selasa, 04 Juni 2019 – 08:03 WIB
Jalur Lintas Selatan di Kabupaten Banyuwangi salah satunya terdapat di Kecamatan Glenmor Desa Karangharjo di lokasi perkebunan Kendeng Lembu. Foto: Galihcokro/Jawapos

jpnn.com, SURABAYA - Bagi pemudik yang ingin merasakan sensasi lain saat berkendara, bisa mencoba rute Jalur Lintas Selatan (JLS) yang membentang mulai dari Banyuwangi hingga Pacitan.

Panjangnya 585,88 kilometer. Anda akan banyak disuguhi pemandangan rindang khas perbukitan dengan jalan yang berkelok-kelok.

BACA JUGA: Antisipasi Mudik Lebaran, Kebijakan One Way Diperpanjang

Namun, kali ini tim Jawa Pos memulai rute itu dari Surabaya menuju Pacitan. Sebagai pemanasan, gambaran beberapa jalur JLS nantinya sedikit sama dengan ruas tol yang baru diresmikan yaitu Tol Pandaan-Malang.

Jika biasanya pelancong dari Surabaya terpaksa harus keluar Pandaan untuk menuju ke Malang. Saat ini, pengendara bisa amblas sampai tembus di perempatan Karanglo, Malang. Lumayan, untuk menghindari kemacetan yang biasa terjadi di Pasar Lawang dan Singosari.

BACA JUGA: Ditinggal ART Mudik, Warga Surabaya Pilih Menginap di Hotel

Pemandangan di dalam tol cukup menawan. Dari Kejauhan, trio gunung Arjuno, Welirang, dan Penanggungan terlihat berjejer. Kontur jalan di dalam tol pun dibuat naik turun.

BACA JUGA: Kain Penutup Jenazah Ibu Ani Yudhoyono, Oh Ternyata

BACA JUGA: Surabaya Jadi Primadona Ritel Fashion Asing

Begitu sampai di Gerbang Tol Singosari, disambut dengan sebuah jalan bawah tanah. Yakni Underpass Karanglo.

"Yang belum tahu sering kesasar masuk ke underpass dikira pintu masuk ke tol," ujar Nurhadi, salah satu petugas dari Dirjen Perhubungan Darat yang kebetulan bertugas di lokasi itu, Minggu (2/6).

Jalan bawah tanah itu dimanfaatkan untuk pengendara dari arah Singosari menuju Malang atau sebaliknya. Sementara untuk kendaraan yang akan masuk ke tol, ambil jalur kiri atau lewat atas. Menurut pantauan petugas, sudah terjadi peningkatan volume kendaraan.

Lolos dari titik ini, perjalanan lewat JLS pun bisa dimulai. Jalur pertama yang harus dilewati yaitu kota Malang sendiri. Banyak titik kemacetan di jalur ini. Mulai dari jalan Letjen Sutoyo hingga Alun-Alun Kota Malang

Setelah itu, kami mengarah ke Kepanjen. Berbekal rambu dan mengikuti jalan besar, Anda bisa sampai ke kota Blitar.

Namun, terlebih dahulu Anda harus melewati medan yang terjal dan berkelok. Jalur seperti itu akan dilewati sebanyak tiga kali. Betapa tidak, pada jalur JLS, antar beberapa kota pasti dipisahkan dengan perbukitan. Sehingga mau tidak mau, harus lewat jalan itu untuk menuju kota tujuan.

Justru jalan itu yang buat lebih cepat. Sebab tidak ada antrean kendaraan. Laju kendaraan baru sedikit tersendat ketika melintas di tengah kota saja.

Untuk ukuran jalan terhitung cukup lebar. Justru jalan akan sedikit menyempit mulai dari Blitar hingga Trenggalek. Kondisinya pun terbilang kurang mulus dibanding jalan yang lewat perbukitan. Untuk menuju Ponorogo dari Trenggalek, kembali harus lewat jalan berkelok lagi.

Pun saat dari Ponorogo ke Pacitan. Mayoritas masyarakat tahu bagaimana rute jalan itu. Banyaknya bekas longsoran tanah membuktikan jalur ini memang cukup perlu diwaspadai. Terutama saat melintas di musim hujan.

Tapi, bak kata pepatah, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Sesaimpainya di kota Pacitan, Anda akan ditawari berbagai macam pilihan objek wisata alam. Ada dua yang ditonjolkan, bisa pantai atau goa.

Salah satu wisata goa yang paling terkenal yaitu Goa Gong. Sedangkan pantai yang wajib dikunjungi saat berada di Pacitan, yaitu Pantai Klayar.

Namun, untuk menuju pantai itu, perjalanan dari pusat kota butuh waktu sekitar satu jam. Jika cukup lelah, bisa mampir ke pantai yang paling dekat dengan kota. Yakni Pantai Teleng Ria. Deburan ombak dan pantai pasir putih khas pesisir selatan akan langsung menyambut. "Mumpung lewat anak-anak ngajak mampir," ujar Ricky Widodo, salah satu pemudik asal Kota Batu.

BACA JUGA: Polisi Geledah Rumah Pelaku Bom Kartasura, Hasilnya?

Usai mampir, dia bersama keluarganya akan meneruskan perjalanan lewat JLS hingga Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul. Sebenarnya, bisa-bisa saja mereka lewat tol dari Kertosono dan keluar di Solo. Baru diteruskan hingga ke Wonosari. Namun, mereka lebih memilih JLS dengan alasan mudik santai.

"Nggak lagi pengen cepat-cepat sampai. Tapi ingin punya banyak waktu dengan keluarga selama perjalanan," terang pria 52 tahun tersebut. (din)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung Jadi Terminal Dadakan demi Pemudik Lebaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler