New South Wales menjadi negara bagian pertama di Australia yang memperkenalkan skema pengungkapan pelaku kekerasan dalam rumah tangga. Dengan skema ini orang-orang yang berisiko dapat mengetahui apakah pasangan mereka memiliki sejarah tindak pidana kekerasan atau tidak.Skema itu digulirkan untuk empat wilayah kepolisian yakni, Sutherland, St George, Oxley dan Shoalhaven mulai hari ini.
Orang yang tinggal di daerah-daerah ini sekarang bisa mengajukan permohonan kepada polisi untuk mengungkapkan apakah pasangan mereka pernah dihukum karena pelanggaran kejahatan seperti penyerangan, pembunuhan dan pembantaian atau pasangan mereka sebelumnya pernah ditangkap karena memerintahkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Polisi akan melakukan pemeriksaan interim untuk melihat apakah pemohon berisiko tinggi atau menengah, kemudian mereka akan melakukan penilaian yang lebih menyeluruh untuk disampaikan kepada pemohon di kemudian hari.
BACA JUGA: Pengaruhi Keamanan Nasional, Australia Diminta Hati-Hati Terhadap Investasi China
Menteri Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Pru Goward mengatakan skema itu akan memberdayakan korban untuk membuat keputusan yang pada akhirnya bisa menyelamatkan nyawa mereka. "Kami ingin para korban dan calon korban untuk tidak lagi berada dalam kegelapan mengenai sejarah pelaku KDRT dari pasangan mereka, kami ingin mereka memiliki kekuasaan atau kontrol tentang apa yang mereka akan lakukan selanjutnya," kata Howard. Asisten Komisaris Mick Fuller mengatakan kerabat juga akan mampu mencari informasi ini jika mereka khawatir tentang kesejahteraan anggota keluarganya. "Hal yang indah tentang skema pengungkapan ini adalah ini bukan hanya soal apakah seseorang memiliki keberanian untuk melakukan sesuatu tapi pihak ketiga juga bisa melakukannya, sehingga bisa menjadi orangtua, kakak atau adik atau lembaga yang terlibat dengan individu bisa mengajukan permohonan pengungkapan sejarah catatan KDRT seseorang," katanya. Dia menambahkan bahwa pengungkapan informasi itu kemudian akan dilakukan secara rahasia bagi orang yang berpotensi menjadi korban potensial dalam hubungan ini dan tidak akan dibagi dengan pihak ketiga.
Korban yang mencari akses ke kejahatan sebelumnya dari pasangan mereka juga akan terhubung ke organisasi spesialis non-pemerintah yang dapat memberikan layanan kepada mereka yang berisiko.Howard mengatakan LSM akan memiliki peran penting untuk dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga. "Apakah ada sejarah atau tidak ada sejarah [KDRT] akan ada layanan ahli yang akan bekerja dengan korban itu, sehingga korban dapat membuat beberapa keputusan tentang masa depan mereka," katanya.
"Apakah mereka ingin tetap mempertahankan hubungan mereka atau meninggalkannya, bagaimana mereka akan mengelola resiko ini?'
BACA JUGA: Penjelajahan ke Ujung Tata Surya Nantinya Bisa Ditempuh Kurang Dari 10 Tahun
Jen Armstrong, yang mantan suaminya mulai melakukan kekerasan fisik dan menyiksanya sejak ia hamil 8 bulan mengatakan keluarga dan temannya akan diuntungkan dengan skema ini jika saja aturan ini sudah diberlakukan ketika dia masih terlibat hubungan dengan suaminya ketika itu.
Menurutnya skema ini akan menghubungkannya dengan layanan yang penting yang dapat membantunya meninggalkan hubungannya lebih cepat.
BACA JUGA: Bagaimana Cara Atasi Stres di Tempat Kerja? Ini Jawabannya
"Bahkan jika Anda merupakan orang yang sangat keras kepala dan tidak mau mendengarkan nasehat keluarga, jika ada seorang petugas dari otoritas hukum atau pekerja sosial yang mendekati Anda dengan cara yang baik... maka hal itu akan dapat membuat Anda mulai memiliki hubungan dengan orang yang dapat membantu Anda keluar dari hubungan ini dengan aman," katanya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencuri Gasak Ternak Cacing Milik Anak PAUD di Queensland