jpnn.com, KUPANG - Tindak kekerasan terhadap guru terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut Ketua Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) NTT, Wilfridus Kado, pihaknya menerima laporan guru yang dianiaya oknum orang tua siswa.
Akibatnya sang guru yang sempat dibawa ke puskesmas tak terselamatkan dan meninggal.
BACA JUGA: Formasi 1 Juta PPPK Tidak Tercapai, MenPAN-RB Isi dengan Guru Agama
"Informasi terbaru yang kami dapatkan, tanggal 9 Juni 2021 korban yang merupakan Kepala Sekolah Dasar (SD) Inpres Ndora Nagekeo, Adelvina Azi (59) dinyatakan meninggal dunia,” ungkap WIlfridus dalam keterangannya, Kamis (10/6).
Dia menambahkan kejadian ini membuat para guru di NTT trauma. Itu sebabnya P2G NTT meminta penegak hukum untuk menegakkan dan memberikan hukuman seadil-adilnya, semaksimal mungkin, sesuai peraturan yang berlaku.
BACA JUGA: Tangis Haru Guru NTT Saat Menerima Bantuan dari Dirut Taspen
Pelaku dengan inisial DD (45) warga Nagemi, Desa Ulupulu 1 nekat menikam sang kepala sekolah tersebut dengan benda tajam.
Akibat kejadian itu, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Nangaroro untuk mendapatkan perawatan intensif.
BACA JUGA: Pembunuh Guru Honorer Ini Ditangkap, Konon Ada Cinta Terlarang
WIlfridus mengatakan penikaman diduga terjadi setelah anak pelaku dilarang mengikuti ujian akhir sekolah lantaran belum melunasi uang komite.
P2G Provinsi NTT menilai fakta ini sebagai wajah buram pendidikan dan kegagalan negara melindungi guru sesuai perintah UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Permendikbud Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perlindungan Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan. Kekerasan terhadap guru masih terjadi.
"Kami mendesak Pemkab mengevaluasi skema pengelolaan dana BOS agar tidak lagi mengorbankan siswa dan pendidikan daerah. Jangan sampai peristiwa seperti ini terjadi di daerah lain," pungkas Wilfrdus yang juga guru SMK ini. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad