jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta urusan kandidat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) menjelang Pilpres 2024 tidak dikait-kaitkan dengan Istana.
Jokowi menyebut masalah capres-cawapres itu urusannya partai politik maupun gabungan parpol peserta pemilu.
BACA JUGA: Jokowi Bongkar Rahasia Bisa Menang dengan Ahok di Pilgub DKI
"Apa urusannya Presiden?" kata Jokowi kepada awak media seusai menghadiri Puncak Perayaan HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta, Selasa malam (31/1).
Pernyataan itu merupakan jawaban Jokowi saat dikonfirmasi mengenai anggapan yang beredar bahwa pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh beberapa hari lalu terkait keputusan parpol itu mengusung Anies Baswedan Capres 2024.
BACA JUGA: Ungkap Sikap Jokowi soal Pemilu 2024, Mahfud MD Menjamin
Menurut Jokowi, pihaknya memiliki banyak pekerjaan sehingga ada baiknya tidak dikait-kaitkan persoalan capres-cawapres.
"Jangan sering dihubung-hubungkan dengan Istana, dikit-dikit dengan Istana. Istana pekerjaannya banyak,"ujar mantan wali kota Surakarta itu.
BACA JUGA: Jika Jabatan Gubernur Dihapus, DPRD Provinsi Juga Hilang
Dalam beberapa kesempatan, Jokowi sendiri kerap melontarkan pernyataan dukungan kepada sejumlah tokoh untuk maju menjadi capres pada Pemilu 2024.
Beberapa nama yang didukung Presiden ketujuh RI itu ialah Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
Suami Iriana itu juga sempat menyampaikan ciri-ciri fisik pemimpin yang memikirkan rakyat di acara Relawan Jokowi di Gelora Bung Karno pada 26 November 2022, yakni orang berambut putih.
Soal pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (26/1), terkonfirmasi dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmuddin.
"Betul, ada pertemuan tersebut kemarin sore," kata Bey di Jakarta, Jumat (27/1).
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Hermawi Taslim pada Minggu (29/1) juga mengakui ada pertemuan itu.
"Itu silaturahmi biasa antara pimpinan partai politik dengan presiden dan seharusnya semua partai melakukan itu," kata Taslim.(antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengurus DPD Nasdem Surabaya Ramai-Ramai Mengundurkan Diri, Ini yang Terjadi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam