Kerahkan Kapal Selam Cari Penumpang EgyptAir

Senin, 23 Mei 2016 – 09:23 WIB
Kapal angkatan laut Mesir yang dikerahkan untuk mencari pesawat Egyptair. FOTO AFP/Kementerian Pertahanan Mesir

jpnn.com - KAIRO - Pemerintah Mesir terus berupaya mencari bangkai pesawat EgyptAir. Kemarin (22/5) mereka mengerahkan kapal selam untuk menjelajah dasar Laut Mediterania. Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi mengungkapkan bahwa pencarian itu bakal membutuhkan waktu yang cukup lama. 

Pemerintah Mesir masih mendalami kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat Airbus 320 yang menewaskan 66 orang tersebut. 

BACA JUGA: Indonesia dan ASEAN Desak Kerjasama Internasional untuk Akhiri Konflik

"Peralatan untuk pencarian telah bergerak hari ini dari kementerian perminyakan. Mereka memiliki kapal selam yang mampu mencapai kedalaman 3 ribu meter di bawah air," ujar Sisi di hadapan para menteri dan anggota parlemen pada pembukaan pabrik pupuk di Kota Damietta. 

Itu adalah komentar pertama Sisi atas kecelakaan pesawat EgyptAir pada Kamis (19/5). Kapal selam itu akan difokuskan untuk mencari kotak hitam. Dengan begitu, misteri jatuhnya EgyptAir tersebut bisa terungkap. Kedalaman Laut Mediterania memang berkisar 3 ribu meter. 

BACA JUGA: Menpar: Sudah Benar, Pariwisata Leading Sector!

Di atas laut, perahu patroli milik Prancis ikut membantu dengan membawa peralatan untuk mencari kotak hitam. Perahu itu menyisir Laut Mediterania di area pulau-pulau kecil milik Yunani dan juga pantai Mesir. 

Alat yang dibawa Prancis tersebut tidak memiliki daya jangkau cukup dalam. Para pakar menyebutkan bahwa jika pesawat tenggelam lebih dari 2 ribu meter di bawah laut, alat itu tidak berguna. 

BACA JUGA: 50 Persen Bencana di Dunia Terjadi di ASEAN

Sejauh ini belum ada yang tahu penyebab pasti jatuhnya pesawat nahas tersebut. Menteri penerbangan Mesir sempat mengucapkan bahwa kemungkinan pesawat jatuh karena terorisme jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kesalahan teknis. Namun, sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat dengan rute Paris menuju Kairo itu. 

Sabtu lalu (21/5) juru bicara Islamic State (IS) atau ISIS Abu Muhammad al-Adnani merilis pesan audio. Adnani yang juga menjabat kepala unit serangan eksternal di ISIS hanya mencela serangan militer yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap ISIS. 

Tidak ada satu pun kata terkait jatuhnya EgyptAir. Padahal, jika memang ISIS yang menyerang, tidak perlu menunggu waktu lama bagi militan sadis itu untuk sesumbar. 

"Sampai saat ini semua skenario (jatuhnya pesawat) masih mungkin. Jadi, tolong jangan mengatakan ada skenario yang spesifik," tegas Sisi. 

Selain kotak hitam, tim pencari akan berfokus mencari jenazah korban. Chairman EgyptAir Holding Company Safwat Moslem menegaskan bahwa keluarga korban menginginkan jenazah para penumpang ditemukan agar bisa dilakukan pemakaman yang layak. 

Pasca jatuhnya EgypAir, pemerintah Prancis mengetatkan keamanan. Mereka melakukan penyelidikan untuk pengamanan di Bandara Charles de Gaulle. 

Para detektif itu bisa mengakses area terlarang di bandara tersebut. Meski begitu, para petugas itu dinilai tidak efektif. Sebab, perputaran staf di sana cukup tinggi dan banyak yang merupakan pekerja lepas. (AFP/Reuters/sha/c6/kim) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Ini Jadi Perbincangan di Konferensi Internasional Tourism


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler