jpnn.com, ARAB - Kerajaan Arab Saudi menetapkan 22 Februari sebagai hari baru pendirian negara.
Direktur Sama Center Mohammed Gharawi menyatakan, hari itu didedikasikan untuk diperingati sebagai hari libur nasional.
BACA JUGA: Wamenag Zainut Tauhid: Jemaah Umrah Indonesa Dipuji Pemerintah Arab Saudi
Pengumuman tersebut ditetapkan dekrit kerajaan yang dikeluarkan oleh Raja Salman sebagai peringatan Hari Imam (gelar mantan raja) Mohammed bin Saud dalam mendirikan Diriyah sebagai negara kota otonom pada 1727.
''Menciptakan negara baru bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, butuh keringat, darah, dan air mata untuk membangun dan menyatukan apa yang 300 tahun kemudian menjadi Kerajaan Arab Saudi modern,'' ungkapnya
BACA JUGA: Menag: Jemaah Umrah Indonesia Sudah Diizinkan Arab Saudi, Desember Siap Berangkat
Merayakan peristiwa seperti ini membantu membangun identitas nasional. Meskipun asal-usulnya sederhana, Diriyah sampai hari ini menjelma sebagai tekad dan kebanggaan terbaik bagi Arab Saudi.
Gharawi menjelaskan, negara Arab Saudi modern tidak lahir dari revolusi anarkis atau perjuangan kemerdekaan pascakolonial. Ia adalah murni keinginan masyarakat lokal yang menginginkan sebuah negara dan membangunnya dari bawah ke atas.
BACA JUGA: Ditahan Arab Saudi Sejak 2019, Putri Basamah Akhirnya Bebas
''Meskipun beberapa ahli sejarah mengembalikan asal-usul Diriyah kepada Manee Al-Mouridi dan upayanya mendirikan kotanya. Namun, awal sebenarnya dari negara Arab Saudi modern adalah berada pada kenegarawanan cerdas dari keturunannya, Imam Mohammed bin Saud, ujar jurnalis Arab Saudi ini.
Dia membentuk aliansi dan memimpin pertempuran untuk menciptakan negara baru.
Hal itu adalah kesempatan luar biasa ketika rakyat Saudi merayakan hari ini untuk mengingatkan anak-anak tentang pengorbanan besar yang dilakukan nenek moyang mereka untuk menyatukan negara besar ini.
Keberadaannya tidak mungkin dapat bertahan lebih dari tiga abad tanpa upaya besar untuk menjaganya agar tetap bersatu dan makmur.
Ketangkasan dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan adalah ciri utama negara Arab Saudi.
Generasi baru harus belajar dari keterampilan ini untuk menemukan kembali jati diri mereka saat dalam situasi sulit.
Arab Saudi maupun Indonesia bertanggung jawab mencerahkan generasi muda dengan sejarah nenek moyang.
Sebagian besar masyarakat menjalani kehidupan yang nyaman hari ini karena pengorbanan mereka.
Hanya dengan kesadaran sejarah ini, mereka dapat menunjukkan realitas keras dunia saat ini.
''Hari pendirian ini membawa kembali pada kebenaran mendasar, yaitu tentang kekuatan visi satu orang dan solidaritas komunitas,'' tandasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi