jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengungkapkan pemerintah menampung aspirasi dan masukan dari penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU).
Ini sangat penting demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi jemaah umrah Indonesia di tengah pandemi Covid-19 varian Omicron.
BACA JUGA: Hasil Evaluasi Pemberangkatan Jemaah Umrah Indonesia Diungkap, Menggembirakan!
Masukan dan aspirasi yang ditampung Wamenag dalam pertemuan dengan PPIU Jawa Barat, seperti menambah akses pintu keberangkatan jemaah umrah selain bandara Soetta.
Kemudian keterlibatan tim Kemenag mengawal proses PCR jemaah, mempersingkat masa karantina.
BACA JUGA: Kemendagri-Kemenag Menyinkronkan NIK dengan Data Jemaah Haji dan Umrah
Selain itu, menerapkan akses satu pintu khusus jemaah umrah saat ke luar dari bandara agar tidak berbaur dengan penumpang perjalanan luar negeri lainnya.
Terkait Skema One Gate Policy (OGP) pemberangkatan jemaah umrah yang diinisiasi Kemenag hingga kini mendapat dukungan dari PPIU dan jemaah umrah.
BACA JUGA: Menag Yaqut Ungkap Keunggulan Wisma Haji jadi Lokasi Karantina Jemaah Umrah, Tak Hanya Murah
"Aspirasi ini nanti akan kami sampaikan dalam rapat bersama Menteri Agama, Komisi VIII DPR RI dan dalam rapat lintas kementerian," kata Wamenag Zainut di Kota Bandung, Jumat (11/2).
Menurutnya, persoalan umrah di tengah pandemi ini tidak bisa diatasi Kemenag sendiri dan harus melibatkan banyak pihak.
Dijelaskan Wamenag, saat ini Kemenag tengah melakukan evaluasi terkait pemberangkatan umrah.
Salah satunya dengan pelaksanaan karantina kepulangan dan layanan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).
"Kami juga memberikan apresiasi kepada PPIU dan jemaah umrah yang sudah disiplin menjalankan prokes saat menjalani ibadah umrah," ujarnya.
Disiplin jemaah umrah Indonesia menurut Zaihut, dipuji pemerintah Arab Saudi dan ini harus dipertahankan.
Jangan sampai ibadah umrah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
"Jangan ada lagi stigma negatif kepada jemaah umrah kita, apalagi sampai membawa klaster baru," pungkas Wamenag Zainut. (esy/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesya Mohamad