jpnn.com, BANYUASIN - Jajaran Polda Sumsel akhirnya menemukan kerangka Sidik Purwanto, 61, korban pembunuhan delapan tahun lalu setelah dua jam melakukan penggalian, Jumat (4/9) sekitar pukul 16.45 WIB.
Kerangkan Sidik ditemukan di kedalaman sekitar 1,5 meter, masih terbungkus karung plastik putih yang sudah bercampur lumpur sawah.
BACA JUGA: Muslimin Ditangkap, Polisi Bongkar Petak Sawah Cari Kerangka Korban Pembunuhan 8 Tahun Lalu
Korban masih mengenakan pakaian warna orange yang dipakainya saat menghilang.
Tersangka Muslimin, 37, dan anak korban termasuk menantu ikut menyaksikan penggalian di pinggir petak sawah di belakang komplek RSUP Sungai Kundur, RT 13/03, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin.
BACA JUGA: Kabar Terkini Soal Kasus Tewasnya Bripka Adhi Pradana
Sebelum kerangka korban ditemukan, warga terus berusaha menggali tanah lebih dalam. Foto: edho/sumeks.co
Untuk tiba di lokasi, tim penyidik harus melewati jalan setapak sawah dan sejumlah jembatan kayu sejauh 1 kilometer dari belakang RS Sungai Kundur.
BACA JUGA: Bocah 5 Tahun Tewas Dilindas Truk Tangki, Kondisi Kepala dan Tubuhnya Memprihatinkan
“Alhamdulillah kerangka bapak bisa ditemukan,” teriak Lia Anggraini, 35, anak korban, sambil mengucapkan takbir.
Hujan deras sempat turun saat tulang belulang diangkat tim Inafis ke tempat yang lebih tinggi.
Setelah dimasukkan ke kantong jenazah, tim inafis langsung membawanya ke Instansi Forensik RS Bhayangkara Palembang untuk kepentingan kepolisian.
Kerangka korban yang ditemukan kemudian dimasukkan ke kantong jenazah dan dibawa ke RS Bhayangkara. Foto : edho/sumeks.co
“Kami temukan tulang belulang korban, setelah ditangkapnya tersangka Muslimin pada Kamis malam. Sempat melakukan pencarian pada tahun 2013 lalu, namun tidak ditemukan,” terang Kasubdit Jatanras Kompol Suryadi SIK MH Kanit 4 Kompol Zainuri SH, kepada awak media, Jumat (4/9/2020).
Sementara itu, Muslimin mengaku cuma disuruh pelaku untuk mengubur korban yang masih keluarga sendiri. “Pas kejadian aku tidak tahu sama sekali. Aku cuma masukan dalam karung plastik dan seminggu setelah itu aku dikasih duit Rp1 juta,” aku tersangka.
Selama pelarian, tersangka tinggal di Desa Bungin Tinggi, Kecamatan SP Padang, Kabupaten OKI. “Aku ditangkap Jumat subuh tadi Pak. Setelah kejadian aku tidak lari kemana-mana cuman tinggal di SP Padang,” tandasnya.
Seperti diketahui, para pembunuh Sidik Purwanto masih memiliki ikatan keluarga.
Tersangka Muslimin ikut mendokan agar kerangkan korban cepat ditemukan. Foto: edho/sumeks.co
Pelaku Novriansyah alias Novi, melakukan aksi ini bersama istrinya, Yuliana (yang bakar diri di Riau), kakak sepupu dari Yuliana bernama Hendra.
Novi dan Hendra saat ini sudah menjalani hukuman seumur di Lapas Nusakambangan. Dan satu pelaku berinisial Am masih buron.
Pembunuhan bermula saat Yuliana membawa Sidik ke rumahnya yang berada di Mariana Banyuasin. Yuliana membawa Sidik dengan alasan dirinya akan pindah rumah sehingga butuh bantuan Sidik untuk mengangkut barang.
Sidik datang ke rumah mertua Yuliana dengan mengendarai mobil pikap.
Begitu tiba di rumah mertua Yuliana, Sidik diajak masuk Novi yang bersama Hendra dan Am sudah berada di rumah.
Novi mengajak Sidik masuk sembari minta tolong untuk membawa televisi. Saat itulah, Novi menodongkan senpi ke kepala Sidik. Selanjutnya pelaku membawa kabur mobil pikap korban.
Korban ditemukan tersangka Muslimin di bak kamar mandi rumahnya saat ia mau mandi.
Oleh Yuliana, tersangka Muslimin diminta untuk membuang mayat korban yang dibunuh dengan cara ditenggelamkan di bak kamar mandi rumah orang tuanya.
BACA JUGA: Kabar Terkini Soal Kasus Tewasnya Bripka Adhi Pradana, Oh Ternyata
“Aku mau mandi terus lihat ada mayat, aku masukan dalam karung terus aku bawa mayat itu dengan Yuliana ke arah sawah terus aku yang menguburnya. Yuliana bunuh diri dalam sel tahanan Pak. Cuma dia yang tahu tempat aku mengubur korban,” tutup tersangka.(dho)
Redaktur & Reporter : Budi