jpnn.com - SIDOARJO – Pato Sayyaf begitu berharap bisa mengikuti ujian nasional (unas) SD. Padahal dia adalah bocah yang baru berusia 8 tahun. Tapi dia adalah anak istimewa lantaran memiliki IQ 136.
Hingga Senin (18/9), nama Pato belum terverifikasi sebagai peserta unas. Padahal, hari ini batas terakhir proses verifikasi.
BACA JUGA: Anies: Teknologi jadi Ruang Ekspresi Anak Muda
Wahyu Nur Andari, ibu Pato, kini harap-harap cemas. Dia berharap ada keajaiban agar anaknya lolos verifikasi unas di menit akhir. ’’Semoga ada mukjizat dari Allah,’’ kata istri Djoko Irianto itu.
Pato Sayyaf adalah siswa SD Multilingual Anak Saleh di Kecamatan Waru. Kendati usianya masih 8 tahun, Pato tercatat sebagai siswa kelas VI lantaran mengikuti program akselerasi.
BACA JUGA: Ribuan Anak Muda akan Turun ke Desa, Ngapain?
kini dia terancam tidak bisa mengikuti unas karena sekolahnya belum mengantongi izin resmi dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Sidoarjo.
Dalam konfirmasi sebelumnya, Kepala Bidang TK/SD Dispendik Sidoarjo Djoko Supriyadi mengatakan, rapor yang dikeluarkan SD Multilingual Anak Saleh memiliki banyak kerancuan.
BACA JUGA: Guru SMA jadi PNS Provinsi, Kesempatan Rekrut Honorer
Karena dianggap bermasalah, sekolah tersebut tidak punya nomor pokok nasional sebagai nomor kelembagaan pendidikan nasional.
Dengan begitu, SD Multilingual Anak Saleh tidak bisa mengikuti akreditasi. Padahal, syarat menjadi penyelenggara unas harus terakreditasi.
Semua persyaratan peserta unas berupa laporan penilaian memang sudah ditunjukkan kepada dispendik pada Januari lalu.
Namun, di dalam rapor tersebut, semester I kelas IV diterbitkan pada 22 Desember 2014. Sedangkan rapor semester I kelas V diterbitkan pada 20 Desember 2014. Karena itu, dispendik belum bisa mendaftarkan Pato pada unas tahun ini. (sal/c19/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 100 Perwira Siswa Seskoal Ikuti Kurus Manajemen Strategik
Redaktur : Tim Redaksi